JAMBIKORAN.COM - Salah satu "mimpi buruk" yang sering dikhawatirkan banyak orang adalah munculnya bau badan, terutama di area ketiak. Bagian tubuh ini memang sangat rentan terhadap keringat berlebih yang dapat menyebabkan bau tidak sedap.
Bau badan atau bau ketiak biasanya terjadi ketika keringat bercampur dengan bakteri yang ada di kulit, menghasilkan aroma yang bervariasi, seperti manis, asam, atau bahkan seperti bawang.
BACA JUGA:Kemensetneg dan Setkab Buka 426 Formasi CPNS untuk Tahun 2024, Ini Rinciannya!
BACA JUGA:KPU Tanjabbar Tetapkan Batas Maksimal 600 Pemilih per TPS untuk Pilkada 2024
Menurut Cleveland Clinic, keringat sebenarnya tidak berbau, namun saat bercampur dengan bakteri, itulah yang menyebabkan bau.
Banyak orang menggunakan berbagai produk kosmetik untuk mengatasi bau ketiak, termasuk tawas. Tapi, apakah tawas benar-benar efektif menghilangkan bau ketiak?
Ketua Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional Jamu Indonesia (PDPOTJI), dr. Inggrid Tania, menjelaskan bahwa tawas adalah bahan kimia sintetis yang terdiri dari kalium aluminium sulfat atau potassium aluminium sulfat.
Menurut dr. Inggrid, bahan kimia ini, yang biasanya tersedia dalam bentuk kristal atau bubuk, sering digunakan sebagai deodoran untuk menghilangkan bau ketiak.
"Tawas sebenarnya adalah bahan kimia sintetis, tetapi secara teknis, ia adalah garam, yaitu garam aluminium," jelasnya saat diwawancarai, Minggu 25 Agustus 2024.
BACA JUGA:KPU Tanjabbar Ajak Wartawan Berperan Aktif dalam Mensukseskan Pilkada 2024
BACA JUGA:KPU Resmi Umumkan Empat Pasangan Calon yang Akan Bertarung di Pilkada Sarolangun, Ini Daftar Namanya
Dokter spesialis kulit, dr. I Gusti Nyoman Darmaputra, SpKK, SubspOBK, FINSDV, FAADV, juga pernah membahas tentang penggunaan tawas sebagai deodoran. Ia menjelaskan bahwa tawas memiliki sifat antiseptik dan antimikroba, yang dapat membantu mengurangi bau badan dengan menghambat pertumbuhan bakteri penyebab bau pada kulit.
Meskipun tawas pada dasarnya merupakan mineral alami yang aman digunakan sebagai deodoran, dr. Darma mengingatkan bahwa orang dengan kulit sensitif mungkin mengalami iritasi jika menggunakan tawas.
"Terutama bagi mereka yang memiliki kulit sensitif atau alergi terhadap aluminium, yang merupakan komponen utama dalam tawas," tambahnya. (*)