JAMBI - Gubernur Jambi Dr H Al Haris, S.Sos, MH mengemukakan, pertumbuhan konsumsi rumah tangga akan terus menjadi salah satu penopang utama pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi bahkan Indonesia ke depan.
Hal tersebut dikemukakan Gubernur saat menghadiri Aksi Hari Konsumen Nasional (Harkonas) dan Pasar Murah, yang diselenggrakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jambi, bertempat di Depan Kantor Perindustrian dan Perdanggan Provinsi Jambi, Minggu (22/9) lalu.
Pada kesempatan tersebut, Al Haris sangat mengapresi dan berterima kasih kepada Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jambi beserta jajaran terkait yang menyelenggarakan acara ini, bekerja sama dan berkolaborasi dengan semua pihak terkait.
BACA JUGA:Pemakan Anjing
BACA JUGA:Jangcik: Besaran APBD Tak Jadi Ukuran, Terpenting SDM
"Aksi Hari Konsumen ini merupakan apresiasi kepada konsumen yang telah berkontribusi besar terhadap perekonomian daerah dan nasional, sekaligus ajakan kepada konsumen agar terus semakin kritis, teliti, dan cerdas dalam bertransaksi. Konsumen memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian di Provinsi Jambi bahkan Indonesia," ujar Al Haris.
"Kita mengetahui bahwa konsumen ini adalah masyarakat yang sehari-harinya belanja yang menggunakan bermacam-macam produk-produk agro dan industri lain yang ada di Provinsi Jambi yang menjadi konsumsi rumah tangga," sambungnya.
Dijelaskan Al Haris, harus diakui bahwa pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi masih belum begitu sempurna, karena Jambi selama ini masih ada pengaruh pertambangan batu bara.
"Masyarakat Jambi masih banyak tergantung dan menikmati batu bara masih banyak, seperti sopir saja kurang lebih enam ribu dan pekerja di tambang-tambang dan warung-warung yang di pinggir jalan, ini sangat mempengaruhi ekonomi Jambi, disamping primadonanya perkebunan dan pertanian, sehingga pertumbuhan ekonomi kita kisaran 4,15 di bawah nasional," katanya.
Dia mengatakan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi, Ekonomi Jambi triwulan II-2024 terhadap triwulan II-2023 mengalami pertumbuhan sebesar 4,15 persen (y-on-y). Laju inflasi Provinsi Jambi secara year on year (y-on-y) pada Agustus 2024 sebesar 2,50 persen.
"Hal ini mencerminkan bahwa ekonomi kita bertumbuh cukup baik dan inflasi kita terkendali dengan baik pula," katanya.
Dikatakan Al Haris, saat ini yang bisa meningkatkan perekonomian salah satunya pada sektor investasi.
"Bidang investasi di Jambi, bisa kita akui kurang begitu baik. Ada beberapa PSN yang kurang berjalan, contoh PSN Kemingking, yang dulu sudah ditetapkan pemerintah menjadi pusat kawasan industri, tapi kini tidak jalan," kata Al Haris.
Lebih lanjut, Al Haris menjelaskan, akibat penerimaan masih rendah, tentu saja konsumsi rumah tangga menjadi lemah.
"Untuk itu kita harus mendorong banyaknya investasi di Provinsi Jambi agar pendapatan masyarakat meningkat juga konsumsi rumah tangga juga meningkat," jelas Al Haris.
"Bagi pemegang kebijakan di Provinsi Jambi agar dipermudahkan yang berminat berinvestasi di Provinsi Jambi, baik itu perizinan. Kalau sudah bagus investasi kita, tentu akan baik pendapatan masyarakat dan akan meningkat konsumsi rumah tangga," lanjutnya.
Berdasarkan data Gabungan Produsen Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI), konsumsi merupakan pendukung bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.