JAMBIKORAN.COM – Penjabat (Pj) Wali Kota Jambi, Sri Purwaningsih, memberikan perhatian besar terhadap penurunan angka stunting di Kota Jambi.
Dia juga terjun langsung memberikan arahan kepada petugas lapangan mengenai langkah-langkah penanganan stunting yang lebih selaras.
Serta menjalin koordinasi dengan kepala dinas dan OPD terkait, ia juga memastikan langkah-langkah konkret diambil untuk mencapai target tersebut.
Dalam rapat koordinasi terkait data stunting tahun 2024 yang digelar di Aula Bappeda pada Selasa, 15 Oktober 2024, Sri menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor.
BACA JUGA:Ikuti Kemeriahan Yelloween Party 2024
BACA JUGA:Sekda Kunjungi Balita Stunting, Serahkan Bantuan Susu dan Telur
Ia menyebutkan, beberapa instansi yang terlibat dalam upaya ini antara lain Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB), Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, serta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Jambi.
“Kita semua harus bekerjasama agar angka stunting di Jambi bisa turun,” ujar Sri.
Selain menekankan pentingnya kerjasama antar-OPD, Sri juga menyoroti peran krusial petugas lapangan dalam mempercepat penurunan angka stunting.
Ia mencatat bahwa daerah lain berhasil menurunkan angka stunting berkat optimalisasi peran tiga garda terdepan, yaitu Tim Pendamping Keluarga (TPK), Posyandu, dan Puskesmas atau fasilitas kesehatan (seperti rumah sakit, bidan mandiri, dan klinik).
BACA JUGA:Pimpinan DPRD Definitif Kota Sungai Penuh Dilantik
BACA JUGA: Pjs Gubernur Jambi Menghadiri Peringatan HUT Ke-25 Kabupaten Sarolangun
“Tiga garda terdepan ini sangat berperan dalam menekan angka stunting, oleh karena itu koordinasi yang solid di antara mereka sangat diperlukan,” tambahnya.
Sri juga mengingatkan pentingnya mematuhi Amanat Peraturan Presiden RI Nomor 72 Tahun 2021 serta Peraturan Kepala BKKBN-RI Nomor 12 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting.
Lima langkah utama yang harus dilakukan mencakup penyediaan data keluarga berisiko stunting, pendampingan keluarga berisiko, pendampingan calon pengantin dan pasangan usia subur, surveilans keluarga, serta audit kasus stunting.