MUARABUNGO– Pencarian terhadap Dedi, warga Dusun Bukit Kemang, Kecamatan Tanah Tumbuh, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi, yang dilaporkan hilang di hutan, masih terus dilakukan oleh tim gabungan.
Dedi, seorang pria berusia sekitar 25 tahun, dilaporkan hilang sejak Rabu, 30 Oktober 2024, ketika ia pergi mencari kayu di pinggir Sungai Batang Uleh bersama dua rekannya. Kayu tersebut rencananya akan digunakan untuk membuat rakit tempat mandi di sungai.
BACA JUGA:Penasihat Hukum: Kerugian Negara Malah Surplus?
Menurut informasi yang dihimpun, kedua teman Dedi telah kembali ke dusun, namun Dedi tak kunjung pulang. Keluarga dan masyarakat sekitar pun merasa cemas dan langsung menggelar pencarian. Selain warga Dusun Bukit Kemang, pencarian ini juga melibatkan Tim SAR gabungan yang terdiri dari Pos SAR Bungo, BPBD Bungo, dan masyarakat setempat.
Pencarian Dedi tidak mudah, mengingat lokasi hilangnya berada di hutan dan memerlukan perjalanan panjang. Untuk mencapai lokasi tersebut, Tim SAR harus menggunakan perahu karet dan menyusuri Sungai Batang Uleh.
Kepala BPBD Bungo, Zainadi, melalui Kabid Gunawan, menyampaikan bahwa tim membutuhkan waktu lebih dari satu jam untuk mencapai tempat di mana Dedi terakhir terlihat.
“Perjalanan kita hingga sampai ke lokasi hilangnya Dedi membutuhkan waktu lebih dari satu jam,” kata Gunawan, Rabu 6 November 2024.
Sesampainya di lokasi, Tim SAR bersama masyarakat setempat bekerja keras melakukan pencarian. Namun, hingga Rabu sore, pencarian belum membuahkan hasil dan akan dilanjutkan pada hari berikutnya.
Masyarakat Dusun Bukit Kemang, bersama dusun-dusun sekitar, juga aktif berpartisipasi dalam pencarian Dedi. Mereka telah menggelar doa bersama dan pembacaan Yasin demi keselamatan Dedi. Bahkan, masyarakat setempat juga telah mendirikan dapur umum untuk memasak nasi dan lauk pauk guna memenuhi kebutuhan para pencari yang bekerja keras di hutan.
“Warga di sini sudah menggelar doa, baca Yasin, dan meminta bantuan orang pintar,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
Kehilangan Dedi secara misterius membuat sebagian warga menduga bahwa ia mungkin dibawa oleh makhluk halus. “Hingga kini penyebab hilangnya Dedi masih misteri, tetapi masyarakat menduga ia hilang dibawa mahkluk halus,” lanjut warga tersebut.
BACA JUGA:Anwar Berkeley
BACA JUGA:Kiprah Bappeda-Litbang Kabupaten Kerinci dalam Mendukung Program Pemerintah Tahun 2024
Datuk Rio Dusun Renah Jelmu, Mustofa, juga menyampaikan harapannya agar Dedi segera ditemukan. “Sudah satu minggu sejak Dedi hilang di hutan. Kita semua mendoakan agar ia bisa segera ditemukan dan kembali dengan selamat,” tutur Mustofa.
Hingga kini, pencarian terus dilakukan dengan harapan Dedi dapat segera ditemukan dalam kondisi selamat. Masyarakat setempat terus memberikan dukungan, dan upaya pencarian akan dilanjutkan hingga ada titik terang terkait keberadaan Dedi. (mai/ira)