Kesepakatan gencatan senjata ini telah disetujui oleh Hamas dan Israel pada Rabu 15 Januari, dan kedua belah pihak akan menghentikan perang Gaza.
Dalam perjanjian gencatan senjata itu mengarah pada pertukaran tahanan antara kedua belah pihak.
Hamas mengatakan bahwa perjanjian gencatan senjata adalah hasil dari ketahanan rakyat Palestina dan para pejuang perlawanan.
Selain itu juga mengatakan kesepakatan itu sebagai pencapaian bagi rakyat Palestina, kelompok perlawanan, dunia Islam, dan para pencari kebebasan di seluruh dunia.
Dikatakannya, perjanjian gencatan senjata berasal dari tanggung jawab gerakan terhadap rakyat Gaza untuk menghentikan perang genosida dan pertumpahan darah musuh Zionis terhadap mereka.
Hamas juga menyatakan tanggung jawabnya terhadap warga Gaza yang sabar dengan menghentikan agresi Zionis terhadap mereka.
Negosiasi untuk mencapai kesepakatan telah berlangsung dengan mediasi Amerika, Qatar, dan Mesir.
Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengatakan bahwa Hamas dan Israel telah sepakat untuk menghentikan perang di Gaza.
Ia mengatakan kesepakatan itu akan mulai berlaku pada Minggu, 19 Januari.