SPKS dan PTPN PalmCo Perkuat Akses Petani Sawit ke Program Peremajaan Sawit Rakyat

Foto ilustrasi tanaman kelapa sawit-ist-

JAKARTA – Dalam upaya mendorong produktivitas dan kesejahteraan petani sawit swadaya, Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) bersama PT Perkebunan Nusantara IV (PalmCo) menjalin kolaborasi strategis untuk memperluas akses petani terhadap Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).

Program ini menjadi harapan besar bagi petani swadaya yang telah memasuki masa replanting agar dapat meningkatkan hasil kebun secara berkelanjutan.

Melalui jalur kemitraan, kolaborasi ini difokuskan pada pendampingan teknis dan administratif sejak tahap awal pengajuan hingga pasca penanaman kembali.

Kepala Sub Divisi PSR dan Plasma PT PalmCo, Catur Adityo Nugroho, menegaskan bahwa pihaknya siap bermitra dengan petani swadaya dalam implementasi PSR, sesuai mandat regulasi pemerintah.

BACA JUGA:Di Balik Dinding Dosa; Penyesalan Sang Eks Napiter

BACA JUGA:Dari Jogging hingga Kuliner Malam, Tugu Kris Siginjai Selalu Jadi Pilihan Warga

“PalmCo memiliki pengalaman panjang dalam mendampingi petani plasma maupun petani swadaya dalam program PSR. Kami terbuka untuk menjadi mitra bagi petani yang ingin melakukan replanting melalui jalur kemitraan,” ujarnya dalam kegiatan sosialisasi di Tanjung Jabung Timur, Jambi.

SPKS dan PalmCo telah aktif menggelar sosialisasi kepada petani sejak 2015 dengan dukungan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

Kegiatan ini ditujukan untuk mengatasi berbagai kendala yang selama ini dihadapi petani sawit swadaya, mulai dari minimnya informasi, kompleksitas persyaratan, hingga kurangnya pendampingan.

Ketua SPKS, Sabarudin, mengungkapkan bahwa PSR merupakan program strategis pemerintah untuk memperbaiki kesejahteraan petani dan mendorong peningkatan produktivitas kebun sawit rakyat.

BACA JUGA:Kementerian ESDM akan Bangun Jargas di 15 Kabupaten pada 2025 dan 2026

BACA JUGA:Presiden Tersentuh Dengar Testimoni Siswa Sekolah Rakyat

“Kami sangat mendukung program ini. SPKS telah menyiapkan petani-petani kami untuk ikut serta dalam skema PSR, khususnya melalui jalur kemitraan,” jelasnya.

Selain dari SPKS dan PalmCo, dukungan juga datang dari pemerintah daerah. Kepala Bidang Perkebunan Dinas Perkebunan dan Peternakan Tanjung Jabung Timur, Hardani, menegaskan pentingnya sinergi antara petani, perusahaan, dan pemerintah dalam mempercepat implementasi program PSR.

“Regulasi kini sudah membuka jalur kemitraan. Kolaborasi ini sangat penting untuk mengatasi tantangan yang dihadapi petani, dari pra hingga pasca tanam kembali,” katanya.

BPDPKS, sebagai penyedia dana program PSR, memberikan bantuan Rp60 juta per hektare untuk peremajaan sawit.

BACA JUGA:Program Sekolah Rakyat Diperkuat, Wali Kota Jambi Fokus Tingkatkan SDM

BACA JUGA:Pemerintah Bakal Terapkan Sistem Digital untuk Program MBG

Plt Kepala Divisi Penyaluran Dana Sektor Hulu Perkebunan Kelapa Sawit II BPDP, Dwi Nuswantara, menekankan bahwa PSR merupakan program prioritas pemerintah untuk mendukung keberlanjutan industri sawit nasional.

“Kami harap petani dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. Skema kemitraan seperti SPKS dan PalmCo sangat ideal untuk mempercepat realisasi program,” jelas Dwi. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan