Tumbuh Gigi Bukan Penyebab Anak Demam: Begini Penjelasan Dokter Spesialis Gigi Anak

Selasa 29 Apr 2025 - 07:05 WIB
Reporter : Finarman
Editor : Finarman

JAKARTA  – Dokter spesialis gigi anak, drg. Aliyah, Sp.KGA, menegaskan bahwa tumbuh gigi pada anak bukanlah penyebab demam, melainkan sebuah mitos yang perlu diluruskan.

Menurutnya, jika rongga mulut dijaga kebersihannya dengan baik sejak bayi, tumbuh gigi tidak akan menyebabkan demam pada anak.

"Tumbuh gigi bukan penyebab demam. Itu adalah mitos yang sangat salah. Selama kita menjaga kebersihan rongga mulut sejak bayi, demam tidak akan terjadi saat tumbuh gigi," kata drg. Aliyah usai menghadiri jumpa pers di Jakarta.

Aliyah menjelaskan bahwa demam pada anak biasanya disebabkan oleh penumpukan sisa makanan atau minuman yang mengundang bakteri, yang kemudian mengganggu keseimbangan dalam rongga mulut.

BACA JUGA: Bank Mandiri Gelar Gathering Mandiri Agen, Penyerahan Hadiah Jempolan Nasabah pemilik Tabungan Mitra Usaha

BACA JUGA:Bupati Bambang Bayu Suseno Hadiri Acara Sedekah Payo di Simpang Limo

Demam itu sendiri, lanjutnya, merupakan respons tubuh terhadap zat atau benda asing yang masuk ke dalam tubuh.

"Dengan menjaga kebersihan gusi, lidah, dan langit-langit mulut secara teratur, kita bisa mencegah terjadinya demam. Bahkan sejak bayi, kebiasaan ini harus dimulai dan terus dilakukan ketika bayi mulai tumbuh gigi pada usia sekitar enam bulan," jelas Aliyah.

Meskipun tumbuh gigi tidak menyebabkan demam, Aliyah mengakui bahwa proses ini dapat menimbulkan rasa tidak nyaman bagi anak, seperti gusi yang terasa gatal atau nyeri.

Namun, rasa ketidaknyamanan tersebut bukanlah alasan untuk mengaitkan tumbuh gigi dengan demam.

BACA JUGA:SD 85 Apung Mudik seperti Rumah Tua, Ruang Kelas Nyaris Ambruk dan Terbengkalai

BACA JUGA:Sinsen Gelar New Honda PCX 160 CC Media Exploration Bersama Jurnalis

Selain itu, Aliyah juga membantah mitos bahwa tumbuh gigi menyebabkan air liur anak berjatuhan keluar secara berlebihan. Ia menjelaskan bahwa air liur biasanya muncul ketika anak mulai mengunyah makanan atau Makanan Pendamping ASI (MPASI). "Air liur keluar hanya saat anak mengunyah, bukan di luar itu," katanya.

Aliyah juga mengingatkan orang tua untuk memperkenalkan kebiasaan membersihkan mulut anak sejak dini. Bahkan, untuk bayi, orang tua bisa menggunakan kasa dan air hangat untuk membersihkan gusi, lidah, dan langit-langit mulut.

Ketika gigi mulai tumbuh, sekitar usia 6 hingga 12 bulan, orang tua bisa memperkenalkan sikat gigi bayi atau infant toothbrush.

Lebih lanjut, Aliyah mengungkapkan pentingnya penggunaan pasta gigi yang mengandung fluoride, terutama untuk anak-anak. Fluoride, kata dia, sangat penting untuk pembentukan gigi susu dan gigi tetap.

BACA JUGA:MTQ ke-54 Tingkat Kabupaten Batanghari Resmi Dibuka Bupati Fadhil Arief Ajak Masyarakat Cintai Alquran

BACA JUGA:Ketua GOW Muaro Jambi Kunjungi Pengolahan Tepung Mocaf

"Anak-anak memiliki 52 gigi, terdiri dari 20 gigi susu dan 32 gigi tetap. Pemberian fluoride sangat penting untuk menjaga kesehatan gigi mereka," tuturnya.

Aliyah juga mengingatkan agar orang tua tidak khawatir tentang fluoride yang tertelan, karena sebenarnya fluoride yang digunakan untuk anak-anak dirancang untuk tetap bermanfaat meskipun tertelan.

"Tagline-nya adalah 'spit, don't rinse'—artinya, anak harus meludah, bukan berkumur, agar fluoride tetap melekat di gigi dan berfungsi dengan baik," jelasnya.

Dengan penjelasan ini, Aliyah berharap agar orang tua dapat lebih memahami pentingnya menjaga kebersihan mulut anak sejak dini dan tidak lagi percaya pada mitos-mitos seputar tumbuh gigi yang dapat menimbulkan kebingungannya. (*)

Kategori :