Didalam mekanisme hukum administrasi negara, hak menguji peraturan perundang-undangan adalah satu hak yang diberikan oleh hukum. Biasa juga disebutkan judicial review.
Pada prinsipnya seluruh peraturan perundang-undangan dapat diuji didalam mekanisme hukum. Sehingga prinsip negara hukum maka peraturan perundang-undangan dapat ditentukan oleh hukum.
Mekanisme pertama adalah dapat dilihat apakah peraturan perundang-undangan sudah sesuai dengan prosedur. Biasa dikenal sebagai hak menguji formal. Didalam mekanisme ini apakah pejabat yang bersangkutan mempunyai wewenang yang diberikan oleh hukum untuk mengeluarkan peraturan perundang-undangan. Sehingga dikenal bertentangan dengan hukum, tidak mempunyai kewenangan mengeluarkan peraturan perundang-undangan dan tidak melaksanakan wewenang yang telah diberikan oleh hukum.
Sebelumnya pengaturan telah diatur di berbagai peraturan perundang-undangan, mekanisme ini ditempuh didalam Lapangan hukum acara perdata. KUHper (BW) menegaskan dengan istilah perbuatan hukum oleh negara (onrechtmaatigdaad overdaad). Pengadilan kemudian dapat menentukan apakah peraturan perundang-undangan bertentangan dengan hukum.
BACA JUGA:10 Calon Direksi Siginjai Sakti Lolos Administrasi
BACA JUGA:Walikota Jambi Imbau UMKM Hindari Pinjol Ilegal
Selain itu juga dikenal asas seperti Asas Lex Superior, Lex Specialis, dan Lex Posterior. Asas Lex Superior kemudian disandingkan dengan asas Lex Superior de rogat Lex Inferior. Secara umum dapat diterjemahkan asas ini peraturan yang telah diatur tidak bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi. Misalnya Peraturan didalam undang-undang tidak boleh bertentangan dengan undang-undang dasar. Begitu seterusnya.
Lex Specialis disandingkan dengan Lex Specialis derogat Lex Generalis. Dapat diartikan peraturan khusus dapat menyemampingkan peraturan umum. Melihat peraturan ini maka peraturan yang dilihat adalah peraturan yang sejajar (equal). Sehingga setingkat peraturan maka peraturan khusus dapat mengenyampingkan peraturan khusus.
Misalnya Aturan yang berkaitan dengan pelaku Anak maka diterapkan Pengadilan Anak. Sehingga seluruh mekanisme hukum acara pidana umum dapat dikesampingkan dengan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan Pengadilan Anak.
Selanjutnya Asas Lex Posterior sering disandingkan dengan lex posterior derogat legi priori. Pada prinsipnya asas ini yang sederajat/sejajar mengatur aturan baru menghapuskan peraturan yang lama.
Advokat. Tinggal di Jambi