Siswa SMP di Jaluko Tewas Gantung Diri, Sempat Cekcok dengan Orang Tua karena Pulang Larut Malam

Selasa 10 Jun 2025 - 17:52 WIB
Reporter : Junaidi
Editor : Surya Elviza

SENGETI – Salah seorang siswa salah satu SMP Negeri di Muarojambi, ditemukan tewas tergantung di kamar rumahnya. Siswa yang bermukim di Kelurahan Pijoan, Kecamatan Jambi Luar Kota (Jaluko), Kabupaten Muarojambi itu, ditemukan tak bernyawa pada Senin (9/10) sekitar pukul 11.30.

Kasus dugaan bunuh diri pelajar SMP di Kabupaten Muarojambi inipun sempat membuat heboh warga sekitar kediamannya.

Kapolsek Jaluko, Iptu Yohanes Chandra Putra mengatakan, korban pertama kali ditemukan oleh ibu kandungnya.

Saat itu, ibu korban LS (35) sedang melakukan kegiatan menggosok baju di ruang tengah bersama adik korban CP (11). Sementara korban diketahui sedang tidur di dalam kamarnya.

BACA JUGA:PKL Talang Banjar Pindah ke Angso Duo, Empat Unit Alat Berat Diturunkan

BACA JUGA:Al Haris Sebut SPMB Tak Ada Titipan,Penandatanganan Komitmen SPMB Berintegritas Tahun Ajaran 2025/2026

"Setelah selesai menggosok baju milik korban, ibu korban masuk ke dalam kamar dan melihat korban ditemukan tergantung di atas reng atap di pinggir tempat tidur dengan tali nilon warna hijau," kata Kapolsek Jaluko Iptu Yohanes Chandra Putra, Selasa (10/6).

Kapolsek menjelaskan, mendapati anaknya masih tergantung, saat itu juga ibu korban langsung menurunkannya dengan melepaskan tali yang menjerat leher korban, disaksikan adik kandung korban. 

"Atas kejadian ini keluarga korban melaporkannya ke Polsek Jaluko," terang Kapolsek.

Kapolsek menjelaskan, dari lokasi kejadian, polisi menemukan barang bukti berupa tali nilon warna hijau sepanjang 194 cm yang menjerat leher korban.

Hasil pemeriksaan sementara, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan fisik, benda tajam maupun benda tumpul pada tubuh korban, korban diketahui tidak memiliki riwayat gangguan jiwa.

"Telah dilakukan pemeriksaan sementara oleh dokter dari Puskesmas Simpang Sungai Duren, dan hasil pemeriksaan tersebut yaitu tidak ditemukan luka fisik pada korban seperti bekas sayatan atau pukulan. Hanya memar berbentuk lingkaran pada leher, bekas tali yang di gantungkan ke leher koban," terang Kapolsek.

Menurut Kapolsek, sebelum kejadian korban sempat cekcok dengan orang tuanya karena sering pulang larut malam. 

"Ditemukan tetesan air kencing di celana korban," jelasnya.

Kapolsek menambahkan, berdasarkan keterangan saksi WG (17) yang merupakan teman korban, diketahui bahwa pada Minggu 8 Juni 2025 sekira pukul 19.30 korban sempat datang ke Perumahan Aur duri II bertemu dengan saksi, selanjutnya korban dan saksi duduk di warung main ludo hingga pukul 2.00, selanjutnya korban pulang kerumah.

Kategori :