Karena itu, tak sedikit yang memilih mengundur acara penting agar tidak bertabrakan dengan malam penuh keheningan ini.
4. Keluar Rumah Sendirian di Tengah Malam
Kepercayaan tradisional menyebutkan bahwa malam 1 Suro adalah saat di mana makhluk halus lebih aktif. Oleh karena itu, keluar rumah sendirian pada malam hari sangat dihindari. Apalagi jika tanpa tujuan jelas, karena dikhawatirkan bisa tersesat secara fisik maupun spiritual.
Masyarakat Jawa mempercayai bahwa malam ini adalah waktunya “mereka” berjalan. Maka, manusia sebaiknya berdiam diri dan melakukan laku prihatin di rumah.
5. Memotong Rambut atau Kuku
Rambut dan kuku dipercaya menyimpan unsur energi dari dalam tubuh. Memotongnya pada malam 1 Suro dianggap dapat mengurangi "kesempurnaan diri" atau bahkan membuka pintu bagi gangguan gaib.
Tradisi Jawa mengajarkan bahwa malam ini adalah saat menjaga tubuh tetap utuh, bukan melakukan perubahan fisik. Ini selaras dengan prinsip laku batin yang tidak hanya menjaga hati, tetapi juga raga.
6. Membuat Keputusan Besar dalam Hidup
Keputusan seperti menikah, bercerai, pindah kerja, atau menjual harta besar sebaiknya tidak diambil saat malam 1 Suro. Selain karena dipercaya waktu ini masih belum “bersih”, masyarakat Jawa melihat malam ini sebagai waktu untuk menimbang ulang keputusan, bukan melaksanakannya.
Refleksi adalah kunci utama malam 1 Suro. Menunda keputusan bukan berarti ragu, tapi memberi ruang pada kebijaksanaan untuk bicara.
7. Mengumbar Emosi atau Marah Besar
Malam 1 Suro sering digunakan untuk puasa, meditasi, dan menenangkan hati. Oleh karena itu, mengumbar amarah justru dianggap mencoreng kesucian malam tersebut. Dalam filosofi Jawa, emosi negatif pada malam ini dapat berbalik menjadi malapetaka dalam waktu dekat.