JAMBI – BMKG Jambi mengeluarkan peringatan mengenai peningkatan potensi kejadian bencana Hidrometeorologi di Provinsi Jambi.
Di mana berdasarkan analisis dinamika atmosfer, Selasa 02 Januari 2024, menunjukkan pola sirkulasi siklonik di Samudera Hindia Barat Aceh.
Pertemuan dan perlambatan angin (konvergensi) di Pesisir Barat Sumatera, terdapat gelombang atmosfer Rossby Ekuator di wilayah Sumatera bagian tengah dan selatan.
Serta aktifnya gelombang atmosfer Madden Julian Oscillation (MJO) yang diprakirakan akan memasuki fase 2 dan 3 (Samudera Hindia Barat Sumatera).
BACA JUGA:Hasil Sidak Virtual Pj Wali Kota Jambi, Masih Banyak ASN Pemkot Jambi Tak Disiplin
BACA JUGA:Sidak Online Kehadiran Pegawai, Pj Wali Kota Jambi Akui Terkejut Mengetahui Hal Ini
“Yang berdampak pada pertumbuhan awan hujan secara intensif di Provinsi Jambi,” kata Kepala Stasiun BMKG Jambi, Ibnu Sulistyono.
Sambungnya, adanya peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan menyebabkan peningkatan peluang kejadian cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi di Provinsi Jambi.
“Adapun bencana hidrometeorologi ini seperti banjir, banjir bandang dan tanah longsor,” sebutnya.
Dengan melihat kondisi tersebut, kabupaten/kota di Provinsi Jambi yang berada dalam kondisi siaga, terjadi kondisi cuaca ekstrem yang dapat menimbulkan banjir, banjir bandang, dan tanah longsor,
BACA JUGA:Besok Para Siswa Mulai Direlokasi, Begini Tanggapan Kepala SDN 212 Kota Jambi
BACA JUGA:Ada Tumpukan Sampah Lagi di Taman PKK Kota Jambi, Begini Tanggapan Pj Wali Kota Jambi
“Yaitu Kabupaten Kerinci, Bungo, Merangin, Kota Sungai Penuh, Tebo dan Sarolangun,” bebernya.
Selain itu, Ibnu Sulistyono meminta masyarakat Jambi, mewaspadai timbulnya angin kencang, genangan, induksi sambaran petir, pohon tumbang dan berkurangnya jarak pandang.
Ini seperti akan terjadi di wilayah Kabupaten Batanghari, Tanjab Barat, Tanjab Timur, Muaro Jambi dan Kota Jambi.