JAMBI, JAMBIKORAN.COM - Setelah berlangsung sukses dan meriah, Pesta Rakyat bertajuk “Merdeka di Tepian Kota Pulau Pasir Aur Duri” yang menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, resmi ditutup pada Sabtu malam (16/8/2025). Kegiatan yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi tersebut dipusatkan di kawasan Pulau Pasir Aur Duri, Kelurahan Penyengat Rendah, Kecamatan Telanaipura.
Pemilihan Pulau Pasir Aur Duri sebagai lokasi utama bukanlah tanpa alasan. Selain menjadi ruang kebersamaan bagi masyarakat, langkah ini juga menjadi wujud nyata komitmen Pemkot Jambi untuk menghadirkan pemerataan pembangunan melalui penciptaan pusat-pusat keramaian baru. Kehadiran pesta rakyat di kawasan ini diharapkan dapat mendorong tumbuhnya aktivitas ekonomi lokal, terutama sektor UMKM dan ekonomi kreatif, sekaligus menjadi daya tarik wisata baru di tepian Sungai Batanghari.
Lebih dari sekedar hiburan, pesta rakyat ini juga mencerminkan semangat kebersamaan dan kedekatan pemerintah dengan warganya. Melalui momentum tersebut, Pemkot Jambi ingin menegaskan bahwa pembangunan tidak hanya terpusat di kawasan inti kota, namun juga menyentuh wilayah-wilayah potensial yang memiliki daya ungkit ekonomi dan sosial bagi masyarakat.
Penutupan Pesta Rakyat dalam rangka HUT ke-80 Kemerdekaan RI tingkat Kota Jambi berlangsung meriah dan disambut hangat oleh masyarakat. Berbagai kegiatan dan lomba gembira digelar, mulai dari panjat pinang, lomba layang-layang, berbalas pantun, lomba gapura, hingga Festival Kuliner "Jajanan Bengen" yang menyajikan aneka hidangan khas rakyat. Suasana kebersamaan dan keceriaan pun begitu terasa, menjadikan pesta rakyat ini sebagai ruang silaturahmi sekaligus hiburan bersama.
Sebagai puncak acara, Wali Kota Jambi, Dr. dr. H. Maulana, M.K.M., bersama Wakil Wali Kota Diza Hazra Aljosha, S.E., M.A., menyerahkan hadiah dan doorprize kepada para pemenang. Momen ini menjadi penanda resmi berakhirnya rangkaian Pesta Rakyat Pemkot Jambi Tahun 2025 yang sukses digelar penuh semangat, kegembiraan, dan kebersamaan antara pemerintah dan masyarakat.
Dalam sambutannya, Wali Kota Maulana menegaskan bahwa pemilihan kawasan “Pantai” Aur Duri sebagai pusat kegiatan bukanlah akhir dari sebuah acara, melainkan awal dari langkah strategis Pemkot Jambi untuk menumbuhkan destinasi wisata baru sekaligus kawasan ekonomi masyarakat.
“Kegiatan ini bukan akhir, justru ini baru kita mulai. Secara bertahap, infrastruktur kawasan ini akan kita perbaiki dan lengkapi. Yang terpenting adalah dukungan masyarakat, karena kawasan ini sejatinya milik kita bersama,” ujarnya.
Lebih lanjut, Wali Kota Maulana menjelaskan bahwa konsep ini merupakan terobosan baru Pemkot Jambi dalam memperkenalkan potensi kawasan indah di tepi Sungai Batanghari.
"InsyaAllah, kawasan ini akan kita dorong menjadi salah satu destinasi wisata pilihan, dengan memperbanyak agenda kegiatan dan event-event menarik di masa mendatang,” tambahnya.
Di hadapan ribuan masyarakat yang memadati acara penutupan tersebut, Wali Kota Maulana menegaskan, komitmen besar pemerintahannya. Ia menyampaikan bahwa di tahun pertama masa kepemimpinannya bersama Wakil Wali Kota Diza Hazra Aljosha, Pemkot Jambi akan menghadirkan sedikitnya 10 kawasan destinasi wisata baru yang akan menjadi ikon kebanggaan Kota Jambi. Kehadiran destinasi-destinasi tersebut diyakini akan mendorong tumbuhnya pusat-pusat ekonomi baru, khususnya sektor UMKM dan ekonomi kreatif masyarakat.
“Ini adalah komitmen kami. Kota Jambi harus berubah menjadi kota tujuan wisata agar UMKM kita semakin berkembang, daya saing meningkat, dan pertumbuhan ekonomi daerah semakin kuat. Semua itu akan kita dukung dengan transportasi umum masa depan, berupa bus listrik ramah lingkungan, yang nantinya siap mengantar masyarakat maupun wisatawan ke seluruh kawasan destinasi wisata di Kota Jambi,” jelas Maulana optimis.
Wali Kota Maulana juga menyampaikan langkah progresif yang telah disiapkan Pemkot Jambi melalui pembangunan infrastruktur berdampak ganda. Salah satunya adalah proyek penanganan banjir terpadu di lahan seluas 9 hektare di sepanjang kawasan Sungai Asam. Selain berfungsi untuk mengendalikan aliran air di kawasan yang selama ini rawan genangan, proyek tersebut juga akan dioptimalkan menjadi destinasi wisata air baru bagi masyarakat Kota Jambi.
“Kawasan ini merupakan titik terendah di Sungai Asam, sehingga akan kita manfaatkan dengan membangun sebuah danau buatan yang bukan hanya efektif mengendalikan banjir, tetapi juga menjadi daya tarik wisata baru di Kota Jambi,” ungkap Maulana.
Danau buatan tersebut nantinya akan dipercantik dengan lampu-lampu hias, dilengkapi dengan arena jogging track, serta area rekreasi keluarga. Kehadirannya diyakini tidak hanya memberi manfaat ekologis, namun juga berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi lokal, khususnya sektor UMKM dan ekonomi kreatif di sekitarnya.
Berikut adalah versi narasi yang telah disempurnakan untuk memberikan kesan yang lebih formal, mengalir, dan berdaya ungkap tinggi: