Namun pada akhirnya, cinta tetap membawa mereka pada satu momen penuh haru. Jamie yang makin lemah, akhirnya jatuh sakit. Di pelukan Anna, ia mengembuskan napas terakhir. Bukan dengan teriakan, tapi dengan damai, sambil berbicara tentang mimpi mereka yang tak akan sempat dijalani bersama.
Setelah Duka, Ada Cahaya
Waktu berlalu. Anna kembali ke Oxford, bukan lagi sebagai murid, tapi sebagai dosen. Ia kini berdiri di kelas yang dulu pernah dia duduki, kelas milik Jamie.
Ia membawa kenangan, luka, dan cinta yang tak sempat tua bersama.
My Oxford Year bukan hanya tentang cinta, tetapi tentang keberanian memilih jalan hidup sendiri, tentang bagaimana kehilangan bisa membentuk seseorang, dan tentang pelajaran paling penting yang sering tidak kita temukan di ruang kelas.
Bahwa melepaskan kadang adalah bentuk cinta paling tulus. (*)