JAMBI, JAMBIKORAN.COM – Pemerintah Kota Jambi menyiapkan antisipasi inflasi pangan terkait peluncuran Program Makan Bergizi Gratis (MBG) secara nasional.
Model pengadaan bahan pokok seperti ayam dan telur rawan menyebabkan tekanan harga bila tidak ditangani dengan strategi tepat.
Wali Kota Maulana menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara kebutuhan gizi masyarakat, khususnya anak sekolah, dan stabilitas harga di pasar.
"Ini demi memastikan agar program bermanfaat tanpa menimbulkan beban baru bagi masyarakat," ujarnya dalam rapat koordinasi bersama Bank Indonesia, BPS, OPD, dan Forkopimda.
Sebanyak 42 dapur MBG di Kota Jambi telah siap beroperasi dari target awal 62 lokasi. Pemerintah daerah optimis menyelesaikan sisanya dalam waktu singkat agar cakupan program merata.
Menurut Warsono, Kepala BI Jambi, dampak inflasi MBG memang belum mengkhawatirkan, namun kewaspadaan tetap penting.
“Permintaan meningkat, namun jika pasokan tidak diatur ketat, bisa memicu tren kenaikan harga di sektor pangan,” tegasnya.
Pada level nasional, pertumbuhan ekonomi 2025 diprediksi berada di antara 4,3–5,1 persen, namun inflasi pangan dikhawatirkan menjadi batu sandungan utama.
Ke depan, pemantauan rantai distribusi pangan oleh Pemkot Jambi dan BI menjadi instrumen penting agar program gizi ini sukses tanpa menimbulkan efek ekonomi negatif.(*)