JAKARTA - Polda Metro Jaya mengamankan 351 Siswa yang ikut berdemo di Gedung DPR hingga berujung kericuhan, Senin (25/8).
Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya terus mendalami peran ratusan orang yang diamankan pasca kericuhan yang terjadi di wilayah Jakarta.
Dari total 351 orang yang dibawa ke Polda Metro Jaya, sebanyak 196 di antaranya merupakan anak-anak dan sudah dipulangkan ke orangtua mereka.
Wakil Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Putu Kholis Aryana mengatakan saat ini pemeriksaan difokuskan terhadap 155 orang dewasa.
BACA JUGA:Hijrah Riba
BACA JUGA:1 Alphard dan 4 Handphone Disita, KPK Geledah Rumah Immanuel Ebenezer
"Proses pendalaman masih berjalan untuk mengetahui peran masing-masing. Sejak kemarin sampai hari ini sudah ada empat laporan polisi. Tiga terkait kekerasan bersama-sama terhadap orang, dan satu laporan kekerasan bersama-sama terhadap barang atau kendaraan. Korbannya adalah seorang ASN," katanya kepada awak media, Selasa (26/8).
Ia menambahkan, proses penyidikan dilakukan simultan dengan pemeriksaan para terduga pelaku.
"Kami juga fokus mengumpulkan bukti-bukti di TKP, baik rekaman video dari korban maupun keterangan saksi," paparnya.
Sementara itu, terkait video viral penangkapan sejumlah orang di sebuah restoran cepat saji, Putu membenarkan bahwa peristiwa tersebut bagian dari upaya aparat mengamankan terduga pelaku.
"Mereka adalah orang-orang yang diduga melakukan perusakan fasilitas umum dan melawan petugas. Sebelumnya sudah dilakukan pendorongan oleh aparat, lalu mereka melarikan diri masuk ke restoran. Dari situ petugas melakukan pengamanan," bebernya.
Polda Metro Jaya menegaskan akan terus menindaklanjuti kasus ini secara profesional dan transparan, termasuk menentukan status hukum para terduga pelaku setelah proses pemeriksaan selesai.
Diketahui, aksi unjuk rasa gabungan yang diikuti oleh mahasiswa, pelajar, dan warga sipil yang menuntut pembatalan kenaikan tunjangan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dibubarkan oleh aparat kepolisian pada Senin 25 Agustus 2025 sore.
Diketahui, aksi ini sebelumnya disebarkan melalui media massa sebagai bentuk penolakan terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai tidak berpihak kepada rakyat.
Aparat membubarkan massa di kawasan Jalan Gerbang Pemuda, tepatnya di depan Gedung TVRI, Senayan, Jakarta. Sekitar pukul 17.58, aparat mulai membubarkan massa yang masih bertahan di lokasi.