BACA JUGA:KPK: Tiga Pasangan Calon Konfirmasi Hadir Pembekalan Antikorupsi
BACA JUGA:Capres Prabowo Targetkan Kemenangan di Jambi 85 Persen
Pengamat hubungan internasional Teuku Rezasyah. Dia menilai, Prabowo bukan tidak bisa menjawab apa yang disampaikan tetapi sangat berhati-hati dalam menyampaikan informasi di Kementerian Pertahanan yang boleh menjadi konsumsi publik.
“Bahwa Menteri Pertahanan dan calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, memiliki batasan dalam membagikan data Kemhan (Kementerian Pertahanan) kepada publik, terutama yang bersifat konfidensial,” ujar Teuku dalam siaran pers diterima, Selasa 9 Januari 2024.
Teuku melihat, meski Prabowo kerap dipancing dengan serangan untuk mengungkap informasi tentang data pengadaan alutsista dan berbagai kebijakan lainnya. Namun dia sadar, ada data yang bisa dibagikan dan juga tidak.
“Data Kemhan terutama yang rahasia hanya boleh diakses oleh individu tertentu yang memiliki kewenangan dan kompetensi, serta mereka harus bersumpah untuk menjaga kerahasiaannya. Tidak bisa sembarangan,” jelas Teuku.
Teuku memastikan, seseorang harus tersumpah untuk membaca data pertahanan negara dan belum tentu semua orang di Kementerian Pertahanan bisa membaca data tersebut. Termasuk menteri pertahanan yang juga tersumpah untuk tidak membuka data itu ke kalangan umum.
“Prabowo Subianto memilah informasi yang bisa dibagi ke publik dan mana yang harus tetap dirahasiakan, dengan menunjukkan bahwa tidak semua informasi keamanan dan pertahanan cocok untuk konsumsi umum,” dia menandasi. (*)