Kepala Seksi Kelembagaan dan Sarana Prasarana SMA Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, Iwan Safri, menjelaskan bahwa saat ini dua sekolah di Jambi sudah menerima bantuan tersebut, yaitu SMA Negeri 5 Batanghari dan SMA Negeri 3 Muarojambi.
"Bantuan digitalisasi yang diberikan kepada sekolah adalah TV atau dengan sebutan IFP. Untuk di Jambi, saat ini sudah ada dua sekolah yang sudah sampai barangnya, yaitu SMAN 5 Batanghari dan SMAN 3 Muarojambi. Insyaallah yang lain akan segera menyusul," ujar Iwan Safri, Selasa (11/11).
Menurutnya, program digitalisasi ini tidak hanya berupa televisi interaktif saja, namun juga mencakup modem, laptop, jaringan Wi-Fi, serta dukungan infrastruktur listrik.
Namun, hingga saat ini yang baru terealisasi adalah bantuan televisi interaktif, sedangkan perangkat lainnya masih dalam proses dan menunggu persetujuan dari Kementerian Keuangan.
"Barang-barang tersebut masih dalam proses dan menunggu persetujuan dari Menteri Keuangan. Targetnya kalau diproses cepat, bantuan ini bisa terealisasi tahun ini," jelasnya.
Iwan menambahkan, kendala utama dalam realisasi bantuan laptop adalah kesiapan produsen dalam negeri untuk memproduksi dalam jumlah besar, mengingat seluruh jenjang sekolah di Indonesia akan menerima bantuan serupa.
"Kendalanya pada produsen laptop yang harus siap memproduksi dalam jumlah banyak, karena seluruh jenjang sekolah di Indonesia akan mendapatkannya. Kita juga wajib menggunakan produk dalam negeri, tidak bisa merek impor," kata Iwan.
Selain perangkat digital, program ini juga memperhatikan kondisi infrastruktur sekolah. Sekolah yang belum memiliki jaringan listrik akan dibantu penyaluran kabel dari PLN, sedangkan sekolah yang belum memiliki akses internet akan mendapat bantuan modem dan Wi-Fi.
Untuk sekolah yang tidak memiliki listrik maupun jaringan, akan diberikan solusi tambahan berupa Starlink dengan solar panel agar tetap bisa menjalankan pembelajaran berbasis digital.
Iwan menjelaskan bahwa semua SMA negeri maupun swasta di Jambi mendapatkan satu unit televisi interaktif, kecuali sekolah yang menyatakan tidak bersedia menerima bantuan. Namun sejauh ini, semua sekolah menyambut baik program ini.
"Semua sekolah negeri maupun swasta mendapatkan satu unit televisi interaktif, kecuali yang memang tidak bersedia menerima. Tapi sejauh ini, semua sekolah menerima dengan baik," ungkapnya.
Untuk memastikan perangkat tersebut dimanfaatkan secara maksimal, para guru telah mendapatkan pelatihan melalui Bimbingan Teknis (Bimtek).
Guru-guru yang sudah mengikuti pelatihan akan menjadi trainer untuk melakukan pengimbasan kepada sekolah lain di wilayahnya masing-masing.
"Guru yang sudah ikut pelatihan kemarin akan melakukan pengimbasan terhadap sekolah lain. Untuk Kota Jambi, pengimbasan sudah dilakukan sekitar dua minggu lalu," jelas Iwan.
Kategori :