77 SMA Terima Bantuan Revitalisasi Senilai Rp 90 M
Kepala Seksi Kelembagaan dan Sarana Prasarana SMA, Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, Iwan Safri.-Keu Keu Naila/Jambi Independent-
JAMBI,JAMBIKORAN.COM - Program revitalisasi sekolah di Provinsi Jambi terus berjalan. Kini, program ini telah menyentuh 77 sekolah jenjang SMA yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota.
Program tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan agar proses belajar mengajar berlangsung lebih layak dan modern.
Dari total sekolah yang menerima bantuan, nilai anggaran yang dikucurkan mencapai sekitar Rp 90 miliar. Dana sebesar itu dialokasikan untuk berbagai jenis pekerjaan, mulai dari rehabilitasi ruang kelas dan ruang penunjang seperti laboratorium serta perpustakaan, hingga pembangunan gedung baru seperti ruang kelas tambahan, ruang kepala sekolah, ruang tata usaha, serta perbaikan area sanitasi atau WC.
Kepala Seksi Kelembagaan dan Sarana Prasarana Sekolah Menengah Atas (SMA), Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, Iwan Safri, mengatakan bahwa hingga saat ini rata-rata progres fisik revitalisasi sekolah sudah mencapai 50 persen.
Namun, ada pula beberapa sekolah yang progresnya masih di bawah angka tersebut, sehingga perlu percepatan menjelang batas waktu yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat.
"Untuk saat ini, sekolah rata-rata pengerjaannya sudah mencapai 50 persen untuk progres fisiknya. Berdasarkan hasil bimbingan teknis kemarin, bagi sekolah yang progresnya masih kurang atau belum mencapai 50 persen diberikan waktu sampai tanggal 21 November untuk segera diselesikan," jelas Iwan Safri saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (10/11).
Menurutnya, batas waktu tersebut menjadi penting karena berkaitan langsung dengan penyaluran dana tahap dua dari pemerintah pusat. Apabila sekolah sudah memenuhi progres minimal 50 persen, maka dana tahap dua akan segera disalurkan.
"Kalau nanti progresnya sudah minimal 50 persen, dana tahap dua akan segera disalurkan. Penyalurannya kemungkinan pada pertengahan November, karena prosesnya dilakukan serentak di seluruh Indonesia," tambahnya.
Sementara itu, Iwan juga menyebutkan bahwa dari hasil kunjungannya ke beberapa sekolah, pada Sabtu (8/11) masih terdapat sekolah yang progresnya relatif tertinggal. Salah satunya adalah SMA Negeri 12 Kota Jambi, yang saat ini sedang membangun empat ruang kelas baru.
"Untuk SMA Negeri 12 Kota Jambi, saat saya kunjungi Sabtu kemarin, progres fisiknya baru sekitar 27 persen. Hal itu karena pengerjaan bagian atap bangunan belum selesai semua, jadi masih dalam proses penyelesaian," ujar Iwan.
Ia menjelaskan, keterlambatan tersebut bukan semata karena kendala di lapangan, tetapi juga disebabkan oleh penundaan penyaluran dana tahap pertama, akibat adanya penyesuaian anggaran dari pusat yang menyebabkan pencairan sedikit terlambat dari jadwal semula.
"Memang ada yang sedikit terlambat dari tanggal yang ditentukan, karena uang yang seharusnya mereka terima lebih awal ternyata ada penundaan, karena ada perubahan dan penyesuaian anggaran kemarin," ungkapnya.
Meski begitu, Iwan memastikan bahwa keterlambatan dana tidak menjadi hambatan utama dalam pelaksanaan pembangunan, sebab dana tahap pertama yang disalurkan sudah mencapai 70 persen dari total anggaran revitalisasi.
Dana tersebut dinilai masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pekerjaan hingga progres mencapai 50 persen.