Salah satu spesies jamur paling beracun adalah Jamur topi kematian karena dianggap bertanggung jawab atas sebagian besar kematian akibat keracunan jamur di seluruh dunia.
Maka dari itu menjauhlah dari jamur topi kematian, jangan sampai mengonsumsinya.
Tidak ada gejala keracunan yang terlihat sampai beberapa jam konsumsi telah berlalu, dan pada saat itu sudah terlambat untuk mengambil langkah.
Tanpa bantuan medis profesional segera, cukup sulit untuk menjaga agar orang yang terkena racun tetap hidup.
Para profesional menyarankan untuk menjauh dari jamur mematikan ini.
BACA JUGA:Mau Mengecilkan Perut? Coba Konsumsi Keju, Buktikan Khasiatnya
BACA JUGA:5 Manfaat Konsumsi Kentang Bagi Kesehatan yang jarang di ketahui
Apa itu jamur topi kematian?
Dilansir dari laman Sportskeeda, secara ilmiah jamur topi kematian disebut Amanita phalloides, jamur ini berbahaya dan berpotensi mematikan manusia jika nekat mengonsumsinya.
Jamur topi kematian memiliki tudung berwarna kehijauan pucat hingga kekuningan, batang putih, dan struktur seperti cangkir di bagian bawah batang.
Biasanya orang awam dapat dengan mudah salah mengartikan jamur topi kematian karena mengira jamur tersebut aman jika dilihat dari tampilannya yang mirip jamur biasa.
Zat yang sangat berbahaya dalam jamur ini disebut amatoksin. Mereka sangat tangguh dan bahkan bisa menahan panas.
BACA JUGA:Kesal HP Muncul Iklan Nggak Jelas? Ini Dia Cara Menghilangkannya dengan Cepat
BACA JUGA:IPhone Bakal Jadi 'Mirip' HP Android, Kok Bisa? Ini Penyebabnya
Amatoksin ini menyerang hati dan ginjal, mengacaukan cara mereka membuat protein. Ini menyebabkan kerusakan parah pada organ-organ ini dan dapat menyebabkan kematian.