Bagaimana cara mengetahui jamur topi kematian?
Jamur mematikan ini tumbuh subur di daerah beriklim sedang di seluruh Amerika Utara, Eropa, Asia, dan Australia.
Mereka membentuk kerjasama timbal balik dengan pohon, terutama jenis daun gugur seperti pohon ek dan beech, serta tumbuhan runjung seperti pinus dan cemara.
Sering ditemukan di daerah berhutan dan pembukaan hutan, mereka tumbuh subur di tanah yang subur dan berdrainase baik.
Berbuah selama musim gugur, mereka menimbulkan risiko karena kemiripannya dengan jamur yang dapat dimakan.
Berikut poin-poin yang harus diidentifikasi:
BACA JUGA:Hati-hati Ini Dia Penyebab Kematian Ibu saat Persalinan, Perdarahan Hingga Eklamsia
BACA JUGA:Wapres Apresiasi Terobosan Layanan Kesehatan RSWN Semarang
Tudung: Hijau pucat hingga kekuningan, halus, dan cembung, biasanya berdiameter 5-15 cm (2-6 inci). Seringkali memiliki sisa-sisa kerudung di tepinya.
Insang: Putih, berjarak dekat, dan bebas dari batang, menempel pada tutupnya.
Batang: Putih dengan cincin halus seperti rok (annulus) di tengah. Seringkali memiliki dasar bulat dengan volva seperti cangkir.
Bau: Biasanya ringan, tidak seperti jamur yang berbau tajam.
Cetakan spora: Dapatkan cetakan spora dengan meletakkan tutup insang di atas kertas; cetakan spora topi kematian berwarna putih.
Lantas Bagaimana jamur topi kematian membunuhmu?
Penyerapan: Setelah mengkonsumsi jamur yang mematikan, amatoksin tertelan bersamanya. Mereka diserap ke dalam aliran darah oleh saluran pencernaan.
BACA JUGA:Tips Memilih Daging Segar di Pasar