JAMBI – SMPN 17 Kota Jambi merupakan salah satu sekolah inklusif yang ada di Kota Jambi. Hal tersebut disampaikan oleh Nurul Hikmawati, Kepala SMPN 17 Kota Jambi, ditemui di ruangannya pada Senin (29 Januari 2024) lalu.
"Kebetulan SMP 17 ini adalah sekolah yang sudah empat tahun terakhir ini menjadi sekolah yang menerima anak-anak berkebutuhan khusus," katanya.
Sekolah inklusi adalah sekolah yang menerima anak-anak berkebutuhan khusus, dan mereka dapat belajar bersama dengan anak-anak reguler lainnya.
Nurul mengatakan bahwa di SMPN 17 Kota Jambi, anak-anak yang berkebutuhan khusus tersebut diakumulasikan dari 3 tingkatan kelas mulai dari kelas VII, VIII, dan IX SMP sebanyak 10 orang.
BACA JUGA:Semarak Pensi dan Expo 2024 di HUT SMAN II Kota Jambi
BACA JUGA:Presiden Ubah Nomenklatur Libur Isa Al Masih Jadi Yesus Kristus
"Anak-anak tersebut diakumulasikan sebanyak 10 orang. Ada yang autis ada yang hiperaktif, dan ada yang disabilitas," ungkapnya.
Program sekolah inklusif merupakan salah satu program pemerintah, bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) untuk bergabung di sekolah reguler, selama memang tidak yang dalam kondisi berat.
"Tujuan dari sekolah inklusif ini adalah untuk membangun sosialisasi yang baik antara anak berkebutuhan khusus dengan siswa lainnya," jelasnya.
Manfaat sekolah inklusif adalah menyetarakan hak dan kewajiban yang sama antara ABK dengan peserta didik reguler lainnya di kelas. Kemudian, ABK dapat berbagai fasilitas untuk belajar dan mengembangkan diri, terlepas dari keterbatasannya.
BACA JUGA:Badan Pangan Nasional Impor Beras untuk Cadangan Pangan
BACA JUGA:Tetangga B
Selain itu, dorongan untuk lebih percaya diri dan berkesempatan untuk belajar dan menjalin persahabatan bersama teman sebaya.
"Guru-guru menilai anak-anak berkebutuhan khusus itu tentu tidak disamakan dengan anak-anak yang normal, dengan mengikuti sesuai kemampuan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) tersebut," tuturnya.
Nurul mengatakan, tidak ada kendala serius yang dialami guru maupun siswa reguler, dan siswa berkebutuhan khusus, dalam proses belajar mengajar, maupun sosialisasi.