"Skemanya bagaimana ke depan sehingga dengan itu bisa saling tersinergi semua aspek dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ini mungkin dikeyakinan lain apakah di Kristen, di Hindu di Buddha punya program-program yang mungkin mirip-mirip atau serupa ini bisa diintegrasikan," ujarnya.
Dengan begitu dalam konteks kehidupan berbangsa bisa menyatu dalam hal yang baik. Apalagi Indonesia adalah negara kaya sumber daya alam sehingga kekayaan ini harus dikeluarkan juga dengan sifat-sifat yang baik. Bagi kalangan elit, UAH menekankan agar bisa menyesuaikan.
"Supaya kita bisa investasi ke depan karena pendidikan ini paling penting ya cobalah lihat fasilitas-fasilitas misalnya para pejabat kalau bisa disesuaikan tidak harus terlalu mewah, baik di DPR legislatif atau di eksekutif sehingga hal-hal semacam itu bisa ditarik kepada aspek yang lebih penting lagi," ungkapnya.
Hal ini, semata-mata demi mencegah kondisi yang tidak kondusif dalam dunia pendidikan yang akan menimbulkan ketidaknyamanan. Sehingga membutuhkan jalan tengah yang sesuai dengan kemuliaan apalagi dalam menuntut ilmu harus didasari ketakwaan dan keimanan. (*)