Sri Mulyani Gunakan Alat Fiskal Guna Dorong Investasi Air Bersih

Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati saat menyampaikan sambutan dalam High Level Panel (HLP) 16 di World Water Forum ke-10 2024 di Badung, Bali.-ANTARA/Maulana Surya-Jambi Independent

Menkeu mengatakan pemerintah sejauh ini telah berinvestasi pada sistem pengelolaan air limbah domestik serta sistem pengelolaan sampah yang komprehensif, namun peran para pemangku kepentingan (stakeholder) dari pihak swasta tetap diperlukan.

"Kementerian Keuangan siap bekerja sama dengan semua pihak dalam kemitraan. Bagaimana kita akan membina kemitraan ini di antara pemerintah, di antara organisasi pembangunan, sektor swasta, masyarakat sipil dan komunitas termasuk para filantropis yang bekerja sama untuk mengatasi masalah yang sangat penting ini," tutupnya.

BACA JUGA:Sri Mulyani Berikan Insentif Fiskal untuk PDAM yang Sehat

BACA JUGA:Model helikopter yang ditumpangi Presiden Raisi Jadi Sorotan

Adapun berdasarkan data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dunia hanya memiliki waktu tujuh tahun untuk mengejar Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama yang berkaitan dengan air.

Polusi air dan perubahan iklim menjadi penyebab yang mendesak. Saat ini, 4 juta orang hidup di wilayah krisis air. Satu dari 4 kota menghadapi kerawanan air.

Oleh karena itu, diperlukan langkah signifikan untuk memastikan keamanan air bagi semua orang di dunia. Melalui sejumlah kerja sama dan kebijakan, termasuk juga investasi dan pembiayaan yang besar. Infrastruktur air saja diperkirakan membutuhkan dana sebesar 6,7 triliun dolar AS pada 2030. (ANTARA)

Tag
Share