Perdana Menteri Israel: Serangan Israel ke Gaza Akan Terus Berlanjut Sampai Tujuan Terpenuhi

Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.--Antaranews.com

JAMBIKORAN.COM - Benjamin Netanyahu selaku perdana menteri Israel menegaskan bahwa akan melanjutkan serangan di Jalur Gaza sampai semua tujuan perang Tel Aviv tercapai.

Pernyataan itu muncul setelah Presiden AS Joe Biden mengumumkan usulan gencatan senjata baru yang menurutnya disetujui Israel, dan mendesak kelompok Palestina Hamas menerimanya.

"perang tidak akan berakhir sampai semua tujuannya tercapai, termasuk kembalinya semua sandera kami dan penghapusan kemampuan militer dan pemerintahan Hamas." kata Netanyahu.

Namun, kantor PM Israel menambahkan bahwa Netanyahu telah memberi wewenang kepada tim perunding Israel untuk "menyajikan garis besar guna mencapai tujuan ini," terkait pembebasan para sandera.

BACA JUGA:Sinopsis Film Pusaka yang Akan Tayang 18 Juli 2024

BACA JUGA:Simak! 9 Cara Bedakan Emas Palsu dan Asli

"Garis besar yang diusulkan Israel, termasuk transisi bersyarat dari tahap ke tahap, memungkinkan Israel untuk mempertahankan prinsip-prinsip ini," simpul pernyataan itu.

Usulan tersebut yang diumumkan oleh Biden, mencakup tiga tahap, tahap pertama mencakup gencatan senjata penuh, penarikan pasukan Israel dari daerah berpenduduk di Gaza, dan pertukaran tahanan.

Israel telah menewaskan lebih dari 36 ribu warga Palestina di Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober 2023 yang merenggut nyawa sebanyak 1.200 orang dan sekitar 250 orang disandera.

BACA JUGA:Iwan Fals Bakal Gelar Konser Gratis 2024 di 25 Kota, Apakah Kotamu Termasuk?

BACA JUGA:Mantap! Google Rilis Fitbit Ace LTE Smartwatch Khusus Anak

Sebanyak 105 tawanan dibebaskan sebagai bagian dari gencatan senjata singkat pada November dengan imbalan 240 tahanan Palestina.

Sekitar 125 orang masih ditawan, dan banyak dari mereka diyakini tewas akibat serangan udara Israel.

Pembicaraan tidak langsung antara Israel dan Hamas, yang dimediasi oleh AS, Qatar dan Mesir, sejauh ini gagal mencapai kesepakatan mengenai gencatan senjata permanen.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan