Hanya 50 Persen Kebutuhan Terpenuhi

Hanya 50 Persen Kebutuhan Terpenuhi--

JAMBI – Harga cabai di Provinsi Jambi, hingga saat ini masih saja tinggi. Terakhir, di pasar Angso Duo, harga cabai rawit merah atau rawir setan dijual dengan harga Rp 100 ribu/kilogram.

Kemudian, harga cabai rawit hijau Rp 80 ribu/kilogram, dan cabai merah keriting  harganya Rp 60 ribu/kilogram.

Ismed Wijaya, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jambi mengatakan, kondisi harga cabai yang tinggi ini, terjadi merata di seluruh Indonesia, tidak hanya di Jambi. Harganya dalam satu bulan terakhir ini, stagnan, tidak ada perubahan berarti.

“Tidak ada pergerakan harga yang dignifikan. Paling turun dikit, trus naik lagi,” katanya.

BACA JUGA:Area Stockpile PT SAS Bukan untuk Pertambangan

Dia mengatakan Pemprov Jambi sudah melakukan operasi pasar, dengan mendatangkan hampir 28 ton cabai dalam satu minggu. Pada operasi pasar yang pertama, didatangkan 14 ton cabai dari provinsi tetangga. sebanyak 14 ton lainnya, didatangkan beberapa hari berikutnya.  
 
“Sudah dua kali 14 ton didatangkan dari luar Provinsi Jambi. Hanya saja, untuk mendapatkan cabai dari provinsi tetangga itu, jumlahnya juga terbatas. Produksi cabai di sentranya sendiri rendah. Kemarin itu kami datangkan dari Aceh dan Magelang. Itu mereka tidak bisa kasih banyak,  karena mereka juga harus memenuhi kebutuhan di daerah mereka terlebih dahulu. Di daerah sentranya sendiri, harga cabai tinggi, mereka juga harus lakukan intervensi,” katanya.

Dua kali operasi pasar tersebut, diakui Ismed memang cukup membantu. Namun harga sta bil hanya bertahan selama satu hingga dua hari. Ketika cabai itu habis, maka harga kembali tinggi.

“Kemarin itu satu kilonya dijual Rp 50 ribu. Kami jual ke pedagang sekitar Rp 33 ribu perkilogram,” katanya.

BACA JUGA:Wakapolda Jambi Ikuti Upacara Hari Pahlawan di Lapangan Kantor Gubernur

Saat ini, pihaknya masih mencari daerah mana yang sedang panen cabai, dan bisa mengirimkan ke Provinsi Jambi. Pihaknya juga harus menyiapkan anggaran untuk biaya pengiriman cabai tersebut.

“Kami harus mencari Rp 55 juta untuk ongkos pengiriman. Tiga truk sekali kirim itu,” katanya.

Ismed juga mengatakan, di Pasar Angso Duo itu, kebutuhan cabai perhari paling tidak sebanyak 24 ton. Saat ini, pasokan cabai yang masuk hanya 12 ton sehari.

“Bagaimana tidak naik harganya, pasokan hanya separoh dari kebutuhan. Cabai sedikit, peminat tinggi, pasti harga mahal,” tandasnya. (enn/ira)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan