Benarkah Makan Banyak Buah Dapat Menangkal Gejala Depresi di Masa Tua? Begini Penjelasannya

Reporter: Aditiya |

Editor: Surya Elviza |

Jumat , 26 Jul 2024 - 22:20

ilustrasi buah-buahan--

benarkah makan banyak buah dapat menangkal gejala depresi di masa tua? begini penjelasannya                            jambikoran.com - baru-baru ini sebuah studi dari yong loo lin school of medicine dan national university of singapore (nus medicine) di singapura menemukan sebuah fakta bahwa dengan memakan banyak buah dapat menangkal gejala depresi di masa tua.
dilansir dari medical daily, dalam penelitian yang melibatkan 13.738 peserta selama 20 tahun, para peneliti menyelidiki peran pola makan, terutama buah-buahan dan sayuran, dalam menentukan risiko terjadinya depresi.
terdapat 14 buah-buahan yang biasa dimakan, seperti jeruk, jeruk keprok, pisang, pepaya, semangka, apel, dan melon madu, serta 25 sayuran berbeda.
setelah menindaklanjuti partisipan dari usia paruh baya hingga lansia, peneliti menemukan bahwa individu yang mengonsumsi buah-buahan dalam jumlah lebih banyak di awal kehidupannya memiliki risiko lebih rendah mengalami gejala depresi seiring bertambahnya usia.
baca juga:5 manfaat konsumsi buah di pagi hari, yuk simak
baca juga:tips menanam strawberry agar cepat berbuah
melalui penelitian yang dipublikasikan dalam “journal of nutrition, health, and aging”, konsumsi sayuran tidak menunjukkan hubungan serupa dengan berkurangnya gejala depresi.
peneliti utama dari nus medicine prof. koh woon puay menjelaskan peserta yang tergabung dalam penelitian dan mengonsumsi setidaknya tiga porsi buah sehari, sebesar 21 persen mengalami pengurangan risiko terkena depresi dibandingkan mereka yang memakan buah kurang dari satu porsi sehari.
“oleh karena itu, kami tidak melihat adanya perbedaan dalam hasil kami antara buah-buahan dengan indeks glikemik tinggi dan rendah, bagi penderita diabetes, mereka dapat memilih buah-buahan dengan indeks glikemik rendah yang tidak akan meningkatkan gula darah sebanyak buah-buahan dengan indeks glikemik tinggi,” kata prof. puay.
hasil lain yang ditemukan adalah adanya hubungan antara efek perlindungan terhadap depresi dengan tingginya tingkat antioksidan dan mikronutrien anti-inflamasi yang ditemukan dalam buah-buahan seperti vitamin c, karotenoid, dan flavonoid.
baca juga:manfaat buah rambutan untuk kesehatan
baca juga:sering lupa? coba konsumsi 5 buah ini untuk meningkatkan daya ingat
senyawa ini bekerja sama untuk mengurangi stres oksidatif dan menghambat proses inflamasi dalam tubuh; faktor-faktor yang dapat memengaruhi perkembangan depresi.
dari hasil penemuan tersebut,tim peneliti merekomendasikan untuk mendorong konsumsi buah-buahan pada pertengahan masa dewasa biasanya usia 40 hingga 65 tahun untuk mendapatkan manfaat kesehatan mental jangka panjang hingga setelah usia 65 tahun.
para peneliti turut menjelaskan bahwa depresi di usia tua akan lebih umum terjadi dengan gejala berupa berkurangnya perasaan senang, berpikir lebih lambat, kurang tidur, nafsu makan dan konsentrasi menurun serta mudah lelah.
kondisi ini sering kali diakibatkan oleh perubahan neurodegeneratif di otak yang berhubungan dengan penuaan.(*)