Ciri-ciri Sifilis pada Wanita

--

Sifilis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, termasuk wanita.

Sifilis sering kali disebut sebagai "peniru ulung" karena gejalanya bisa mirip dengan banyak penyakit lain.

Mengenali ciri-ciri sifilis pada wanita sangat penting untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Berikut adalah beberapa ciri-ciri sifilis pada wanita berdasarkan tahap-tahap infeksinya:

 Tahap Primer
1. Luka (Chancre)
   - Luka kecil, tidak sakit, dan biasanya berbentuk bulat atau oval yang muncul di tempat bakteri masuk ke tubuh, seperti pada alat kelamin, rektum, atau mulut.
   - Luka ini biasanya muncul sekitar 3 minggu setelah terpapar bakteri dan bisa sembuh sendiri dalam 3 hingga 6 minggu tanpa pengobatan.

 Tahap Sekunder
1. Ruam Kulit
   - Munculnya ruam merah atau coklat kemerahan di telapak tangan dan telapak kaki. Ruam ini bisa juga muncul di bagian tubuh lain dan sering kali tidak gatal.
   - Ruam ini biasanya muncul beberapa minggu hingga beberapa bulan setelah luka primer sembuh.

2. Gejala seperti Flu
   - Demam, sakit tenggorokan, pembengkakan kelenjar getah bening, dan kelelahan.
   - Nyeri otot dan sendi juga bisa terjadi.

3. Lesi Mukokutaneus
   - Lesi pada selaput lendir mulut, vagina, atau anus.

4. Rambut Rontok
   - Beberapa wanita mungkin mengalami rambut rontok patchy, atau kerontokan rambut yang tidak merata.

 Tahap Laten
- Tahap laten adalah periode ketika gejala aktif menghilang, tetapi bakteri tetap ada di dalam tubuh. Tahap ini bisa berlangsung bertahun-tahun. Tanpa pengobatan, sifilis bisa berkembang ke tahap tersier.

 Tahap Tersier
1. Gumma
   - Lesi besar, lunak, dan meradang yang bisa muncul pada kulit, tulang, atau organ internal.

2. Kerusakan Organ
   - Sifilis tersier dapat menyebabkan kerusakan serius pada jantung, otak, saraf, mata, pembuluh darah, hati, tulang, dan sendi.
   - Kondisi ini dapat menyebabkan masalah neurologis, kebutaan, dan bahkan kematian.

 Komplikasi pada Kehamilan
- Sifilis bisa menular dari ibu ke janin, yang dikenal sebagai sifilis kongenital. Ini dapat menyebabkan kelahiran prematur, bayi lahir mati, atau kematian neonatal. Bayi yang selamat mungkin mengalami berbagai masalah kesehatan serius.

 Pencegahan dan Pengobatan
- Penggunaan Kondom: Kondom bisa membantu mencegah penularan sifilis dan infeksi menular seksual lainnya.
- Pengobatan: Sifilis dapat diobati dengan antibiotik, terutama penisilin. Pengobatan yang tepat pada tahap awal dapat menyembuhkan infeksi dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
- Pemeriksaan Rutin: Melakukan pemeriksaan kesehatan rutin, terutama jika memiliki risiko tinggi terkena infeksi menular seksual.

Tag
Share