Operasi Patuh Siginjai 2024 Tekan Laka Lantas lebih dari 78 persen

Jambi - Operasi Patuh Siginjai 2024 telah selesai dilaksanakan oleh Ditlantas Polda Jambi. Operasi yang digelar selama 14 hari mulai tanggal 15 Juli 2024 sampai dengan 28 Juli 2024 tersebut, efektif menurunkan angka kecelakaan lalu lintas (lakalantas) hingga 78 persen.

Dirlantas Polda Jambi, Kombes Pol Dhafi, mengatakan, bahwa operasi Patuh Siginjai 2024 menurunkan angka laka lantas sebanyak 45 kasus.

“Iya, dalam Operasi Patuh Siginjai 2024, angka kecelakaan di Provinsi Jambi menurun dari yang sebelumnya mencapai 57 kasus, menjadi 12 kasus, yang artinya turun sekitar 78 persen,” kata dia.

Selain itu, Operasi Patuh Siginjai 2024 juga menurunkan angka korban laka lantas lantas yang meninggal dunia, luka berat, luka ringan, serta kerugian materil yang disebabkan oleh laka lantas.

BACA JUGA:Pantau Karhutla Seluas 15 Hektare, Agar Tidak Menyebar ke Wilayah Jambi

BACA JUGA:Heboh Penemuan Kerangka Manusia di Area Perkebunan

Jumlah korban laka lantas lantas yang meninggal dunia sebelumnya mencapai angka 16 orang, dan saat Operasi patuh Siginjai 2024 mengalami penurunan 50 persen menjadi 8 orang.

Kemudian, jumlah korban laka lantas lantas yang mengalami luka berat sebelumnya mencapai angka 13 orang, dan saat Operasi patuh Siginjai 2024 mengalami penurunan 59 persen menjadi 4 orang.

Selanjutnya, jumlah korban laka lantas lantas yang mengalami luka ringan sebelumnya mencapai angka 77 orang, dan saat Operasi patuh Siginjai 2024 mengalami penurunan 94 persen menjadi 4 orang.

Nilai kerugian materiil akibat laka lantas sebelumnya mencapai Rp 321,800,000, dan saat Operasi patuh Siginjai 2024 mengalami penurunan hingga 88 persen menjadi Rp 36.800.000.

BACA JUGA:Siswa SMA di Begal Driver Ojol, Pelaku Rampas Handphone Korban

BACA JUGA:Gubernur Al Haris Hadiri Pengukuhan Perpanjangan Masa Jabatan BPD oleh Pemkab Muaro Jambi

Selain itu, Kombes Pol Dhafi turut menyampaikan bahwa Operasi Patuh Siginjai 2024, yang dilakukan oleh Ditlantas Polda Jambi, telah melakukan tindakan penilangan sebanyak 4831 lembar tilang. Angka tersebut naik 365 persen dari sebelumnya, yakni 1037 lembar tilang.

“Kemudian untuk teguran yang dilakukan sebanyak 4990 kali dari yang sebelumnya naik 884 persen, yakni hanya 507 kali,” kata dia.