Ini Penyebab dan Cara Penyebaran Virus Oropouche
ilustrasi --
Sejak pertama kali diidentifikasi pada tahun 1955 di Trinidad dan Tobago, virus oropouche telah menyebabkan wabah demam akut di Amerika Selatan dan Tengah, dengan peningkatan signifikan dalam infeksi di Brasil dan negara-negara tetangganya dalam beberapa dekade terakhir.
Selain lalat penggigit, beberapa jenis nyamuk seperti Culex quinquefasciatus, Coquillettidia venezuelensis, dan Aedes serratus juga berperan dalam penyebaran virus ini. Culex quinquefasciatus, yang dikenal dapat menyebarkan virus West Nile dan St Louis, menjadi salah satu vektor utama. Gigitan serangga ini dapat menyebabkan infeksi pada manusia, menimbulkan gejala demam akut dan komplikasi lainnya.
Dengan meningkatnya mobilitas manusia, risiko penularan virus melalui gigitan serangga semakin tinggi, terutama di daerah perkotaan. Ketika seseorang terinfeksi virus dan kemudian digigit oleh nyamuk atau lalat penggigit, virus dapat berpindah ke serangga tersebut, yang kemudian dapat menggigit orang lain, memperluas penyebaran infeksi. Oleh karena itu, penting untuk mengambil langkah-langkah pencegahan, terutama setelah perjalanan ke daerah yang terjangkit virus oropouche.
Menghindari gigitan serangga dengan menggunakan pakaian pelindung dan pengusir serangga dapat membantu mengurangi risiko penularan. Masyarakat perlu waspada terhadap gejala infeksi oropouche, yang sering kali dimulai dengan demam mendadak dan dapat disertai dengan nyeri otot dan sakit kepala.
Dengan lebih dari 7.200 kasus dilaporkan di Brasil pada tahun 2024, upaya pencegahan dan edukasi masyarakat tentang virus ini sangat penting untuk mengendalikan penyebarannya. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami lebih dalam tentang virus ini dan cara efektif untuk mencegah infeksi. (*)