Hotel Moeara Boengo Tetap Kokoh
--
MUARABUNGO - Di pusat kota Muara Bungo, sebuah bangunan tua masih gagah berdiri, mengingatkan pada masa penjajahan Belanda. Bangunan tersebut merupakan eks Hotel Moeara Boengo, sebuah ikon bersejarah yang diresmikan sekitar tahun 1939, menjelang kemerdekaan Indonesia. Bangunan itu terletak di Pertigaan, Jalan Dahlia dan Jalan Merdeka, Pasar Bawah Muara Bungo.
Husni Ketayo, seorang tokoh masyarakat Bungo, menyampaikan bahwa Hotel Moeara Boengo adalah hotel pertama yang berdiri di wilayah tersebut. Pada zamannya, hotel ini menjadi tempat menginap bagi orang-orang kulit putih dan pribumi dari luar daerah tempo dulu.
Meskipun telah berusia puluhan tahun, bentuk bangunan Hotel Moeara Boengo tetap memukau. Keasliannya terjaga dengan baik, walaupun telah mengalami beberapa perbaikan dan penambahan skat-skat untuk fungsi tempat berjualan. Bangunan ini menjadi saksi bisu perkembangan Muara Bungo dari masa ke masa.
Husni Ketayo menambahkan bahwa hotel ini memiliki nilai sejarah yang tinggi bagi masyarakat Bungo. Sebagai saksi bisu perjalanan waktu, Hotel Moeara Boengo menceritakan kisah ketika Muara Bungo masih dalam pangkuan penjajahan.
Tidak jauh dari Hotel Moeara Boengo, terdapat bangunan tua lainnya yang turut meramaikan sejarah Muara Bungo. Toko Obat Cempaka dan Toko Panjang, yang juga dibangun pada zaman penjajahan, kini menjadi tempat favorit masyarakat untuk menikmati kopi dan berkumpul.
Keberadaan bangunan-bangunan tua ini menjadi bagian penting dari identitas sejarah Muara Bungo. Masyarakat setempat merasa bangga memiliki warisan bersejarah yang masih dapat dijelajahi dan dinikmati hingga saat ini.
Meskipun zaman terus berubah, namun keberlanjutan eksistensi Hotel Moeara Boengo dan bangunan tua lainnya di Muara Bungo menjadi bukti bahwa nilai sejarah dan kebudayaan tetap dijunjung tinggi.
Masyarakat dan pemerintah setempat diharapkan dapat terus menjaga dan merawat keberlangsungan warisan berharga ini untuk generasi mendatang. (mai/ira)