Puluhan Driver Grab Gelar Aksi Unjuk Rasa di Kantor Grab Jambi

Puluhan pengemudi Grab di Kota Jambi mengadakan demonstrasi di depan kantor Grab di Kebon Kopi pada Selasa, 20 Agustus 2024.--

JAMBI, JAMBIKORAN.COM - Puluhan pengemudi Grab di Kota Jambi mengadakan demonstrasi di depan kantor Grab di Kebon Kopi pada Selasa, 20 Agustus 2024. Aksi ini dipimpin oleh Ferry, seorang pengemudi senior yang telah lama bekerja sama dengan perusahaan tersebut.

Para pengemudi menyuarakan sejumlah tuntutan terkait kebijakan dan fitur aplikasi Grab. Menurut Ferry, mereka merasa dirugikan oleh fitur Slot yang menciptakan persaingan tidak adil dalam mendapatkan penumpang.

BACA JUGA:Wabah Mpox Muncul di Filipina, Kasus Pertama Tahun Ini Terjadi pada Pria 33 Tahun

BACA JUGA:Dampak Musim Kemarau, Harga Beras di Sungai Penuh Meningkat Drastis

"Kami sering kali harus menunggu lama tanpa kepastian mendapatkan orderan," ujar Ferry.

Selain itu, mereka juga menuntut revisi terhadap fitur BETA atau negosiasi tarif.

“Fitur negosiasi tarif memberikan keleluasaan berlebihan kepada penumpang untuk menawar harga, yang berdampak langsung pada pendapatan kami," tambahnya.

Tuntutan lain yang disampaikan adalah penyesuaian tarif Grab Car. Ferry menekankan bahwa biaya operasional mobil jauh lebih tinggi dibandingkan motor, sehingga tarif yang sama dengan Grab Bike dianggap tidak adil dan tidak mencukupi kebutuhan mereka.

Para pengemudi juga meminta revisi kebijakan pembatalan orderan. “Pembatalan orderan oleh pelanggan sering terjadi karena jarak yang dianggap terlalu jauh. Ini menurunkan tingkat penyelesaian orderan dan mempengaruhi penilaian kinerja kami,” jelas Ferry.

BACA JUGA:Posko Karhutla Didirikan di Areal Konsesi PT ABT, Upaya Terdepan Cegah Kebakaran Hutan

BACA JUGA:Warga Desa Tanjung Pauh Nyaris Tewas Dibacok Usai Memanen Sawit

Mereka juga menginginkan adanya opsi biaya parkir yang jelas di aplikasi. Ferry mengatakan bahwa mereka ingin biaya parkir ditampilkan secara terpisah, bukan hanya dengan label 'biaya lainnya,' agar penumpang tahu biaya tambahan yang harus dibayar.

Terakhir, mereka menuntut penambahan tombol waktu tunggu di aplikasi. “Kami butuh tombol untuk mencatat waktu tunggu ketika penumpang meminta berhenti mendadak, yang berdampak pada tarif perjalanan,” kata Ferry.

“Jika tuntutan ini tidak dipenuhi, kami berencana untuk melanjutkan aksi demonstrasi di kantor Gubernur Jambi,” tutupnya. Aksi tersebut berlangsung damai dengan harapan pihak Grab segera merespons dan memenuhi tuntutan yang disampaikan. (*)

Tag
Share