Tiga Negara Pelopori Investasi Asing di IKN
Masyarakat biasa berjalan di pelataran kompleks Kementerian Koordinator di KIPP IKN di hari pertama pembukaan kunjungan bagi masyarakat umum. OIKN masih membatasi kuota maksimal 300 orang.-antara-
JAKARTA - Keran investasi asing mulai mengalir perlahan di Ibu Kota Nusantara (IKN). Ada tiga negara yang menjadi pelopor.
Yakni Tiongkok, Rusia, dan Australia. Total investasinya tembus Rp 905 miliar.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin langsung prosesi peletakan batu pertama (groundbreaking) proyek dari tiga negara tersebut di IKN pada Rabu, 25 September 2024. Proyek itu tercatat sebagai groundbreaking tahap kedelapan IKN.
BACA JUGA:Rumah dan Gudang di Tanjab Timur Rusak
BACA JUGA:PWI Kota Jambi dan Kapolresta Ajak Masyarakat Jauhi Narkoba
Persis 25 hari sebelum Jokowi lengser.
“Ya, ini yang paling penting investor, investasi asing sudah masuk ke Ibu Kota Nusantara,” katanya dalam sambutan, kemarin.
Perusahaan properti asal Tiongkok, Delonix Group, membangun kawasan hotel, pusat perkantoran, hingga perbelanjaan. Total kucuran dana mencapai Rp 500 miliar.
Kemudian, Australia berkontribusi di sektor pendidikan. Membangun Australian Independent School (AIS) Nusantara di atas lahan seluas 7.900 meter persegi.
Sekolah terpadu mulai dari PAUD hingga SMA dengan nilai proyek sebesar Rp 150 miliar.
Terakhir, Rusia membangun Magnum Resort Nusantara di atas lahan seluas 1,3 hektare. Yakni sebuah hunian luxury yang eksklusif. Dengan total anggaran sebesar Rp 300 miliar.
Jokowi lega dengan progres investasi asing tersebut. Sebab, hal itu membuktikan bahwa kepercayaan tinggi bagi para investor baik lokal maupun internasional terhadap IKN.
“Ini menunjukkan Nusantara memang tempat yang sangat menarik untuk investasi,” ucapnya.
Meski, dari tiga investasi asing tersebut, hanya Tiongkok yang menggunakan skema investasi langsung.
Sementara dua investor lainnya, Rusia dan Australia, menggunakan skema kerja sama membangun mitra dengan perusahaan lokal.
Namun demikan, Jokowi tetap optimistis para investor asing lainnya segera merealisasikan investasi di IKN.
Mengingat, saat ini sudah ada ratusan dokumen tertulis atau Letter of Intent (LoI) yang masuk ke pemerintah melalui Otorita IKN (OIKN).
BACA JUGA:Atlet Bulu Tangkis Muda Indonesia Akan Berlaga Di Kejuaraan Dunia Junior
“Kan diseleksi, kan diskrining. Tidak semua masuk langsung diiyakan. Tetapi, disesuaikan dengan kebutuhan yang ada di IKN,” jelasnya.