Kemenag Cabut Izin PT MSI
Ilustrasi--
JAMBI - Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jambi, sudah memanggil agen PT Mictah Safari Internusa (MSI), travel umroh yang menyebabkan terlantarnya 42 jemaah umrah asal Jambi di Jeddah beberapa waktu lalu.
Wahyudi Wahab, Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kanwil Kemenag Provinsi Jambi mengatakan, pihaknya memangg Nur Habibullah, sebagai agen PT MSI, untuk memberikan klarifikasi.
"Penyelenggaran haji kan dikelola oleh pemerintah. Kalau umrah, itu travel yang mengelola. Untuk jemaah yang terlantar beberapa waktu lalu, sudah kami panggil agennya yang di Jambi. Dia bertanggungjawab membiayai keberangkatan dan kepulangan 42 jemaah umrah Jambi. Dia mengganti semua biaya, dan proses hukum silakan tetap berlanjut," katanya.
Wahyudi mengatakan, pihaknya sudah menyurati Dirjen PHU Kementerian Agama (Kemenag) RI, untuk memanggil Direktur Utama PT MSI yang berdomisili di Jepara, Jawa Tengah, untuk meminta klarifikasi dan pemeriksaan.
BACA JUGA:MUF Geberrr Akhir Tahun, Motor Honda Banjir Promo
Jika nanti Dirjen PHU menemukan adanya pelanggaran berat yang dilakukan direktur utama PT MSI, Wahyudi meminta agar izin operasional travel tersebut segera dicabut.
"Kalau memang ada pelanggaran berat, kami minta izinnya dicabut," tegasnya.
Di Jambi sendiri, saat ini ada 10 travel yang berkantor pusat di Jambi, yang terdaftar secara resmi. Kemudian, ada kantor cabang travel sebanyak 82 kantor. Namun, yang terjadi sekarang, banyak travel yang tidak punya kantor pusat di Jambi, begitupun dengan kantor cabang, namun ada agen.
"Kantor pusat dan cabang tidak terdaftar di Jambi, namun agennya banyak. Itu yang terjadi dengan PT MSI ini," katanya.
Untuk meminimalisir kejadian serupa terjadi lagi, Wahyudi menghimbau agar calon jemaah umroh jeli memilih travel. Jemaah harus memahami rumus 5 pasti.
BACA JUGA:Pimpinan PT. MSI Sudah Dua Kali Mangkir
"Pasti jadwalnya, pasti pesawatnya, pasti tempatnya, pasti bisa, dan pasti biaya. Ini yang saat ini gencar kami kampanyekan. Kemudian tugas kami dalam pengawasan, setiap tahun travel-travel itu dikumpulkan untuk diberi pembinaan. Januari nanti akan kita kumpulkan lagi, agar sesuai standar penyelenggaraan perjalanna umroh," tandasnya. (enn/ira)