Produksi Terapi Stem Cell dan Vaksin Lokal Meningkat, Kemenkes Dorong Peluang Ditanggung BPJS

--

JAMBIKORAN.COM - Kementerian Kesehatan mendorong transformasi di bidang kesehatan, salah satunya dengan mengembangkan Advanced Therapy Medicinal Products (ATMPs).

Produk seperti terapi Stem Cell dan vaksin buatan lokal kini mulai diproduksi di dalam negeri. Laboratorium sangat penting dalam mendukung perkembangan produk biologi, terutama terkait aspek keamanan dan efikasi.

Menurut Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Dr. Lucia Rizka Andalusia, laboratorium yang kuat sangat diperlukan untuk memastikan keamanan obat dan makanan, yang menjadi salah satu indikator utama dalam rencana induk bidang kesehatan.

"Dalam rencana induk bidang kesehatan, kita juga memasukkan indikator indeks keamanan obat dan makanan," ujarnya.

BACA JUGA:Gelar Rakornas Pendapatan Daerah, Pemkot Jambi Jadi Tuan Rumah Diskusi Pajak 2024

BACA JUGA:Pratinjau Pertandingan: Indonesia vs Bahrain – Upaya Menghapus Memori Kelam

ATMPs adalah produk medis yang menggunakan bahan aktif dari sel atau jaringan, dengan potensi untuk pengobatan, pencegahan, atau diagnosis penyakit, termasuk terapi gen, terapi sel, dan rekayasa jaringan.

Salah satu produk biologi yang paling dikenal adalah insulin, yang penggunaannya tinggi karena banyaknya kasus diabetes di Indonesia. Selain insulin, Indonesia juga telah mampu memproduksi eritropoetin untuk pengobatan penyakit ginjal, serta obat kanker berbasis antibodi monoklonal.

"Produk biologi yang paling dikenal insulin. Penggunaannya paling banyak karena kasus diabetes di Indonesia itu banyak sekali. Kita sudah bisa memproduksi insulin dalam negeri, kita sudah bisa memproduksi vaksin dalam negeri," papar Rizka.

Produksi vaksin lokal juga terus berkembang, dengan 10 dari 14 antigen vaksin yang digunakan Kementerian Kesehatan telah dapat diproduksi dalam negeri.

BACA JUGA:Semangat Literasi Kembali Berkibar di Kota Jambi, Duta Baca Indonesia Tahun 2024

BACA JUGA:Ikut Program Umroh 1 Pesawat Nasabah BTPN Syariah, Warga Maro Sebu Ulu Batanghari Tiba di Tanah Suci

Inovasi-inovasi ini mendukung transformasi sistem kesehatan pada pilar ketiga, yakni ketahanan sektor farmasi.
Kementerian Kesehatan juga menekankan pentingnya riset, uji klinis, dan persiapan produksi hingga mendapatkan izin edar dari BPOM, sehingga produk biologi yang diproduksi lokal dapat dijual dengan harga yang lebih terjangkau.

"Kementerian Kesehatan dalam hal menuju ketahanan di sektor kefarmasian dimulai dari risetnya, penyiapan risetnya, kemudian produksinya, sampai kepada penggunaannya," ungkapnya.

Tag
Share