Berikut 5 Alasan Mengapa BB Tidak Turun Meski Sudah Diet Ketat

Reporter: Irma Suryani |

Editor: Rizal Zebua |

Minggu , 13 Oct 2024 - 11:00

Ilustrasi Berat Badan yang Tidak Turun--

berikut 5 alasan mengapa bb tidak turun meski sudah diet ketat                            jambikoran.com - berat badan sering kali tidak berkurang meskipun sudah menjalani diet ketat. apa penyebabnya?
menurunkan berat badan tidak hanya dengan mengurangi porsi makan. banyak faktor lain yang harus diperhatikan.
lalu, mengapa berat badan sulit turun meskipun sudah diet? berikut penjelasan:
1. kondisi medis tertentu
baca juga:ini dia 5 manfaat daun kelor yang bagus untuk kesehatan
baca juga:mentan target swasembada pangan dalam tiga tahunllewat petani muda
jika berat badan tetap tidak turun meskipun sudah diet dan olahraga, periksakan diri ke dokter.
penyebabnya bisa karena gangguan medis yang tidak terdeteksi, seperti gangguan tiroid, sindrom cushing, atau sindrom prader-will. selain itu, beberapa obat seperti antidepresan, obat diabetes, dan beta-blocker juga bisa memperlambat penurunan berat badan.
2. kurang tidur
kualitas tidur berhubungan erat dengan berat badan. penelitian dari nutrition reviews universitas oxford menemukan bahwa kurang tidur, khususnya kurang dari tujuh hingga delapan jam, meningkatkan risiko obesitas.
baca juga:hindari makanan manis dan lemak jahat untuk kurangi kolesterol
baca juga:jokowi kesal kepemimpinan wasit pertandingan indonesia lawan bahrain
hal ini disebabkan oleh peningkatan hormon yang merangsang nafsu makan, sehingga orang yang kurang tidur cenderung makan lebih banyak keesokan harinya.
3. memilih makanan yang kurang bergizi 
diet bukan hanya soal mengurangi porsi makan, tetapi juga memperhatikan kualitas makanan.
konsumsi makanan yang rendah gizi, seperti makanan olahan, gorengan, atau minuman bersoda, bisa menyebabkan seseorang makan lebih banyak di waktu berikutnya.
baca juga:kadis pupr kota jambi serukan sinergitas penanganan banjir yang efektif
baca juga:heboh! kanye west digugat ex-karyawannya karena disuruh menyelidiki kim kardashian
studi pada 2019 menemukan bahwa orang yang sering makan makanan ultra proses cenderung mengonsumsi 500 kalori lebih banyak dibandingkan mereka yang tidak.
4. sering stres
stres dapat mempengaruhi proses penurunan berat badan. hormon kortisol yang dilepaskan saat stres dapat meningkatkan keinginan makan, terutama makanan yang tinggi gula, lemak, dan karbohidrat. ini disebut ‘emotional eating’ atau ‘stress eating’.
5. tidak menghitung kalori yang dikonsumsi
baca juga:harga emas semakin naik, rp 14.000 per gram!
baca juga:artis korea kontroversial hyuna dan yon junhyung akhirnya menikah
mengonsumsi lebih banyak kalori dari yang dibutuhkan akan mempersulit penurunan berat badan.
untuk mencapai berat ideal, tubuh memerlukan defisit kalori, yaitu mengonsumsi kalori lebih sedikit dari yang dibutuhkan.
namun, jangan mengurangi asupan kalori terlalu banyak. mengonsumsi kurang dari 1.200-1.500 kalori per hari bisa menghambat penurunan berat badan dan berbahaya bagi kesehatan.
dengan memahami berbagai faktor yang mempengaruhi penurunan berat badan, seperti kualitas tidur, tingkat stres, pemilihan makanan, dan menghitung kalori, anda dapat mengelola proses diet dengan lebih efektif.
baca juga:polri bangun 13 rumah sakit bhayangkara selama 2014-2024
baca juga:spanyol serukan embargo senjata internasional terhadap israel
penting untuk diingat bahwa menurunkan berat badan adalah kombinasi dari gaya hidup sehat secara keseluruhan, bukan hanya soal mengurangi porsi makan.
jika anda merasa ada hambatan yang sulit diatasi, berkonsultasilah dengan dokter untuk mencari solusi yang tepat. (*)

Tag

# diet

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Jambi Independent 21 Oktober 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan