Cerita Anak-anak di Atap Rumbe Berlatih Mendongeng, Membaca Nyaring, hingga Menulis Kreatif
Anak anak di Atas Rumbe saat berlatih berdongeng-Foto : Ist-jambi independent
Kegiatan ini memperoleh dukungan dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra lewat program Bantuan Pemerintah untuk Komunitas Penggerak Literasi. Menulis, membaca nyaring, dan mendongeng dipilih sebagai kegiatan pelatihan karena merupakan kemampuan yang sangat diminati anak-anak dan remaja di desa itu. “Anak-anak ingin lancar menulis cerita dan membaca nyaring. Untuk itu, kami coba buka jalannya,” tambahnya.
Begitu pula dengan mendongeng merupakan salah satu warisan budaya. Di masa lalu, dongeng tidak sekedar pengantar tidur untuk anak tetapi juga penyampaian pesan-pesan kebaikan. Orangtua di Desa Jambi Tulo dulunya rata-rata pandai mendongeng. Seiring perkembangan zaman dan semakin berkembangnya digitalisasi, dongeng semakin tergerus di desa itu. “Harapan kami, pelatihan-pelatihan ini menghidupkan kembali kearifan menyampaikan pesan-pesan baik pada anak-anak lewat dongeng,” tutupnya. (*)