Waduh! Studi Ungkap Penurunan Serapan Karbon Pada Pohon

Ilustrasi pohon yang berkurang menyerap karbon dioksida--

“Kita melihat keretakan dalam sistem ketahanan Bumi. Ekosistem daratan mulai kehilangan kapasitas menyimpan dan menyerap karbon, sementara lautan juga menunjukkan tanda-tanda ketidakstabilan,” ungkap Johan Rockström, direktur Potsdam Institute for Climate Impact Research, seperti dilaporkan The Guardian pada 23 Oktober 2024.

BACA JUGA: Solusi Pemanfaatan Secara Optimal Limbah Nanas dan Sabut Pinang

BACA JUGA:Inilah Strategi Untuk Menciptakan Pertemanan yang Positif di Kalangan Siswa

Mungkin Bersifat Sementara

Penurunan serapan karbon oleh daratan pada 2023 mungkin hanya sementara, tetapi hal ini menunjukkan kerapuhan ekosistem.

Mengurangi emisi karbon tidak mungkin tercapai tanpa bantuan alam.

Tanpa teknologi skala besar yang bisa menghilangkan karbon dari atmosfer, hutan, padang rumput, rawa gambut, dan lautan tetap menjadi satu-satunya cara untuk menyerap emisi manusia yang mencapai rekor 37,4 miliar ton pada tahun 2023.

BACA JUGA:Berikut 5 Tips Mendidik Anak Supaya Menjadi Cerdas dan Sukses

BACA JUGA:1st ICOLL: Membangun Jaringan Internasional Melalui Sejarah dan Budaya Melayu

Keruntuhan serapan karbon daratan pada 2023 belum tercakup dalam model-model iklim yang ada.

Jika tren ini terus berlanjut, pemanasan global bisa terjadi lebih cepat dari yang diprediksi.

Ketika emisi manusia meningkat, alam juga harus menyerap lebih banyak karbon.

Di satu sisi, kadar karbon dioksida yang lebih tinggi membuat tanaman tumbuh lebih cepat dan menyerap lebih banyak karbon.

BACA JUGA:Resep Ayam Suwir Kemangi, Gurih, Pedas, Bikin Ketagihan!

BACA JUGA:Pojok Baca Gen Cerdas : Membangun Generasi Cerdas Literasi dan Numerasi

Namun, keseimbangan ini terganggu oleh suhu yang semakin tinggi.

Hutan Hujan Terakhir Penyerap Karbon

Tag
Share