Debu dan Jalan Rusak Disoal Warga
Pihak Hutama Karya responsif memperbaiki jalan rusak.-Ist/Jambi independent-
JAMBI - Proyek pembangunan tol di Simpang Sungai Duren, Kecamatan Jaluko, Kabupaten Muaro Jambi, menghadapi sorotan tajam dari masyarakat.
Pihak Hutama Karya, selaku pengembang, berupaya merespons keluhan yang viral di media sosial terkait dampak lingkungan dan kerusakan jalan.
Jr Project Director Hutama Karya untuk Tol Seksi 4 Tempino-Ness, Ahmadi menegaskan bahwa, mereka telah melakukan mediasi dengan Polres dan tim humas untuk menanggapi keluhan warga. “Kami berkomitmen memenuhi harapan masyarakat,” ungkapnya, Rabu (30/10/24).
Isu utama yang diangkat warga adalah, debu dan kondisi jalan yang rusak. Untuk mengatasi masalah ini, penyiraman jalan akan dilakukan lebih sering, dan alat berat telah dikerahkan untuk memperbaiki kerusakan.
BACA JUGA:BRI Cetak Laba Rp45,36 Triliun Perkuat Fundamental Kinerja
BACA JUGA:AHM Kolaborasi dengan Duta Remaja Sehat Cegah Stunting dan Gizi Buruk
“Perbaikan dilakukan secara kolaboratif dengan RT setempat agar proyek dapat berjalan lancar,” tambah Ahmadi.
Saat ini, progres pembangunan Tol Betung-Tempino-Jambi Seksi 4 sudah mencapai 37 persen.
Proyek ini mencakup panjang 18,5 kilometer, ditambah akses exit tol sepanjang 2 kilometer, dibagi menjadi empat zona yang masing-masing memiliki target penyelesaian.
Sebelumnya, Ahmadi mengatakan, transisi kekuasaan dari Presiden Joko Widodo kepada Prabowo Subianto dan pergantian Menteri Perhubungan dari Budi Karya Sumadi ke Dudy Purwagandhi tidak memengaruhi target penyelesaian Tol Baleno seksi 4, yang menghubungkan Tempino dan Simpang Ness, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi.
Hal ini ditegaskan oleh Ahmadi, VP Pembangunan Jalan Tol Hutama Karya Seksi 4, dalam kegiatan Media Gathering pada hari yang sama. “Tetap sesuai target awal, yakni TB2 2025, yang ditargetkan sekitar bulan Juni,” ungkap Ahmadi.
BACA JUGA:BMKG: Masyarakat Jangan Panik
BACA JUGA:Hujatan Mengalir Deras
Dia menjelaskan bahwa, sebelumnya telah ada perjanjian dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang memastikan kelancaran proyek ini.
“Sejauh ini, transisi kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap target pekerjaan,” tambahnya. Untuk informasi lebih lanjut, ruas Tol Baleno seksi 4, yang memiliki panjang 18,5 kilometer, sudah mulai dikerjakan sejak Juni 2024.
Mengenai pembebasan lahan, Ahmadi mengungkapkan bahwa tidak ada kendala yang signifikan.