Kampung Laut Pengembangan Wisata Budaya dan Kawasan Pesisir
Kampung Laut menjadi salah satu ikon wisata di Kabupaten Tanjab Timur dan perlu untuk dikembangkan.-Harpandi/Jambi Independent-
MUARASABAK - Nama Kampung Laut yang sudah tersematkan untuk salah satu wilayah di Kecamatan Kuala Jambi, Kabupaten Tanjab Timur, cukup dikenal luas oleh masyarakat.
Selain menyuguhkan nuansa alam pesisir yang indah dengan kultur budaya dan kearifan lokal yang masih terbilang asri, kawasan ini juga menjadi sentra hasil tangkapan laut.
BACA JUGA:Oknum Dokter di RSUD Muarojambi Diduga Tidak Disiplin, BKD Bakal Gali Informasi
BACA JUGA:37 Kasus Kekerasan Anak di Batanghari, Pelaku Banyak dari Orang Terdekat
Oleh karena itu, wilayah Kampung Laut ini juga menjadi salah satu Icon wisata di Kabupaten Tanjab Timur dan perlu untuk dikembangkan, selain pontensi wisata lainnya yang ada.
Berada di pesisir muara sungai Batanghari, kawasan ini juga menjadi jalur perlintasan bagi berbagai macam transportasi air yang mengangkut bermacam-macam komoditi perdagangan dan juga ekspor.
Zekki Zulkarnaen, Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Parbudpora), Kabupaten Tanjab Timur mengatakan, dengan kekayaan alam yang sudah ada serta dari berbagai aspek lainnya, wilayah Kampung Laut memang sangat berpotensi untuk pengembangan tempat wisata.
Hal itu dikarenakan, ada daya tarik tersendiri yang disuguhkan di kawasan Kampung Laut. Baik itu dari komoditas hasil laut, kehidupan sehari-hari masyarakat di sana yang berprofesi sebagai nelayan serta ekosistem lahan mangrove khas pesisirnya yang bisa menjadi daya tarik untuk mendapatkan pengalaman wisata yang sangat berkesan.
"Dengan kultur budaya yang ada, kondisi wilayah pesisir yang asri, sumberdaya laut yang menunjang dan juga panorama yang indah, bisa membuat wisatawan lokal yang berasal dari Kota Jambi, serta dari kabupaten kota lain di Provinsi Jambi, menjadi termotivasi untuk berekreasi dan menikmati pengalaman wisata di wilayah pesisir Kampung Laut," ucapnya.
Sumber daya laut yang melimpah di kawasan ini yaitu udang, kepiting dan ikan. Selain itu, perairan laut Kampung Laut juga dikenal dengan tempat mencari Kerang Bambu atau yang lebih dikenal dengan sumbun.
Dalam beberapa kajian bahwa sumbun dipopulerkan oleh Suku Duano, yang merupakan suku asli Jambi yang berprofesi sebagai nelayan.
"Suku Duano ini kan sudah menetap di Kampung Laut, tepatnya di Kelurahan Tanjung Solok. Jadi memang bagus Wisata Kampung Laut ini sebagai tempat wisata yang mengeksplorasi tentang warisan budaya," ungkapnya.
Selain itu, diwilayah pesisir Kampung Laut ini juga banyak ditemukan hutan bakau atau mangrove. Dimana kawasan hutan bakau di sepanjang pesisir bisa juga menjadi tempat pembelajaran untuk konservasi dan mengenali keseimbangan lingkungan.
"Kemudian kawasan hutan bakau di sepanjang kawasan pesisir juga dapat memberikan banyak alternatif olahan pangan dari berbagai jenis bakau," ujarnya.
Bukan hanya itu, Zekki Zulkarnaen juga menuturkan, wisatawan lokal, nasional bahkan internasional juga sering menyambangi wilayah Kampung Laut.
Peningkatan jumlah wisatawan yang datang ke Kampung Laut ini biasanya akan terjadi saat memasuki waktu libur dan juga saat perayaan hari besar keagamaan, seperti lebaran Idul Fitri.
Dikawasan ini juga terdapat sejumlah cafe yang berdiri di pesisir aliran sungai Batanghari, yang menyuguhkan pemandangan laut dan juga tanaman khas wilayah pesisir.
"Setiap Sabtu dan Minggu ada saja wisatawan yang datang ke Kampung Laut. Baik itu mereka yang datang untuk mancing, sekedar jalan-jalan menikmati pemandangan laut, atau mereka yang sengaja datang hanya ingin menyantap olahan makanan laut," tuturnya.
Zekki Zulkarnaen juga menjelaskan, saat ini memang sarana dan prasarana di lokasi wisata Kampung Laut belum cukup mumpuni.
"Akan tetapi kita berharap, kedepannya lokasi wisata Kampung Laut bisa menjadi tempat wisata yang maju dan populer bagi wisatawan lokal maupun luar," jelasnya.
Untuk diketahui, kawasan Kampung Laut adalah wilayah yang berada di pesisir laut muara Sungai Batanghari.
BACA JUGA: Prabowo: Alokasi Terbesar APBN pada Pendidikan
BACA JUGA:DPR Minta Tunggu Kepastian Presiden Prabowo Terkait Kenaikan PPN 12 Persen
Dari berbagai catatan sejarah diketahui bahwa, sungai dengan panjang sekitar 800 kilometer itu merupakan pintu masuk untuk menuju ke Kerajaan Melayu dan Svarnadvipa, serta bagian dari jejaring pelabuhan perdagangan dunia, yaitu Jalur Sutera Maritim dan Jalur Rempah.
Untuk sampai ke kawasan Kampung Laut, di Kecamatan Kuala Jambi ini, wisatawan hanya perlu menempuh jalur datar sekitar 45 sampai 60 menit dari pusat perkantoran Kabupaten Tanjab Timur. (pan/ira)