Aktivitas Kegempaan Sempat Naik Pagi Hari Ini, Kembali Normal
Penampakan gunung Kerinci dari kejauhan. Sementara aktivitas kegempaanj sempat naik, kini kembali normal. -Saprial/Jambi Independent -
KERINCI - Aktivitas Gunung Kerinci sempat terjadi peningkatan aktivitas pada Pada 21 Desember 2024, mulai pukul 03.50 WIB terjadi peningkatan kegempaan, khususnya Gempa Vulkanik Dalam (VA), hingga pukul 05.00 WIB terekam sebanyak 11 kejadian dengan amplitudo maksimum 25 mm dengan durasi 5-25 detik.
Kemudian berdasarkan pengamatan visual pada 21 Desember 2024 ke arah puncak/kawah Gunung Kerinci tertutup kabut. Grafik RSAM, yang mencerminkan energi gempa, fluktuatif dan pola sedikit naik pada akhir periode pengamatan, namun kondisi pada pagi ini aktivitas Gunung Api Tertinggi di Sumatra ini tidak ada aktivitas susah kembali normal .
Hal ini disampaikan Kepala Pos Pemantau Gunung Kerinci dikonfirmasi soal aktivitas Gunung Kerinci pada pagi Minggu Desember 2024, Irwan. Ia mengatakan tidak ada aktivitas erupsi, baik semburan abu atas kabut asap di Gunung Kerinci.
“Tidak ada semburan abu atau kabut asap dari Gunung Kerinci pagi ini, normal, tidak ada erupsi. sebelumnya yang ada peningkatan aktivitas gempa vulkanik,” jelasnya.
Foto yang ditampilkan dibeberapa media yang terlihat Gunung Kerinci menghamburkan semburan abu vulkanik, itu foto lama. Kegempaan seperti biasa di dominasi gempa hembusan. ”Sesuai rekomendasi kita, radius 3 km dari kawah aktif tidak boleh. Cuma wewenang untuk pendakian ada di temen-teman TNKS,” terangnya.
Sementara itu, pada Sabtu hasil pengamatan visual periode 1 hingga 20 Desember 2024, gunung Kerinci terlihat jelas hingga tertutup kabut.
Saat cuaca cerah, teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang tinggi sekitar 50-150 meter dari puncak. Dari warna hembusan gas menunjukkan dominan uap air, tidak ada material batuan/abu yang terbawa ke permukaan.
BACA JUGA:SAH Tegas Bela Posisi Dilematis Pemerintah, Ungkap Fakta Kenaikan PPN 12 Persen Usulan PDIP
BACA JUGA:Ada Dugaan Maladministrasi di RSUD Raden Mattaher BPRS Lakukan Penyelidikan
Rekaman kegempaan selama periode yang sama didominasi oleh Gempa Hembusan. Jumlah dan jenis gempa yang terekam terdiri dari: 1884 kali gempa Hembusan, 7 kali gempa Vulkanik Dangkal, 3 kali gempa Vulkanik Dalam, dan 14 kali gempa Tektonik Jauh.
Pada 21 Desember 2024, mulai pukul 03.50 WIB terjadi peningkatan kegempaan, khususnya Gempa Vulkanik Dalam (VA), hingga pukul 05.00 WIB terekam sebanyak 11 kejadian dengan amplitudo maksimum 25 mm dengan durasi 5-25 detik.
Pengamatan visual pada 21 Desember 2024 ke arah puncak/kawah G. Kerinci tertutup kabut. Grafik RSAM, yang mencerminkan energi gempa, fluktuatif dan pola sedikit naik pada akhir periode pengamatan.
Tingkat aktivitas Gunung Kerinci saat ini adalah Level II (Waspada) dengan rekomendasi agar masyarakat dan pengunjung/wisatawan agar tidak mendekati dan beraktivitas di dalam radius 3 km dari kawah puncak Gunugn Kerinci.
Potensi bahaya Gunung Kerinci saat ini berupa gas vulkanik konsentrasi tinggi serta lontaran batuan jika terjadi erupsi tiba tiba, tanpa didahului oleh gejala kenaikan aktivitas yang jelas.