Barantin Fasilitasi Ekspor 531 Ton Komoditas Unggulan Jambi ke Berbagai Negara
EKSPOR: Penempelan segel pada kendaraan yang mengangkut komoditas ekspor.-IST/JAMBI INDEPENDENT-
JAMBI – Badan Karantina Indonesia (Barantin) memfasilitasi ekspor komoditas unggulan Jambi sektor pertanian dan kehutanan ke berbagai negara tujuan. Volumenya mencapai 531 ton, berupa karet lempengan sebanyak 504 ton dan pinang biji sebanyak 27 ton.
"Karantina (Barantin, red) memiliki peran sebagai economic tools, memfasilitasi perdagangan antarnegara dan memastikan kesehatan komoditas dan keamanan pangan sebelum diekspor. Hari ini kami melepas ekspor sebanyak 531 ton komoditas pertanian unggulan Provinsi Jambi. Jaminan kesehatan komoditas untuk memastikan keberterimaannya di negara tujuan," ujar Kepala Barantin Sahat M. Panggabean seusai pelepasan ekspor secara luring dan daring di Gudang CV. Indokara, Jambi, Kamis (23/1).
Nilai ekspor kali ini, Sahat merinci untuk 504 ton karet lempengan senilai Rp 6,2 miliar tujuan India dan 27 ton pinang biji senilai Rp 440 juta tujuan Iran. Selain itu, juga ekspor kayu meranti sebanyak 53.903 meter kubik dengan nilai ekonominya Rp 544 juta tujuan Korea Selatan.
"Total ekspornya senilai Rp 7,2 miliar," jelasnya.
Barantin memastikan pemenuhan persyaratan teknis Sanitari dan Fitosanitari (SPS), sehingga diterima di negara tujuan. Misalnya untuk pinang biji ekspor ambang batas kadar alfatoksinnya sebesar 30 ppb (part per billion/satu bagian per miliar). Persyaratan teknis seperti demikian pun menurut Sahat berlaku sama untuk komoditas yang masuk ke negara Indonesia.
"Demi mewujudkan swasembada dan ketahanan pangan nasional, Karantina melakukan pendekatan biosekuriti dan biosafety dalam penyelenggaraan karantina. Baik untuk komoditas ekspor maupun impor. Memastikan keamanan pangan sesuai protokol yang sudah disepakati bersama antarnegara," imbuhnya.
Sahat mengapresiasi Pemerintah Provinsi Jambi dan pemangku kepentingan lainnya yang turut mendukung peningkatan ekspor komoditas unggulan Jambi. Pelepasan ekspor ini menurutnya merupakan bentuk dukungan dalam penyelenggaraan sistem karantina. Jambi memiliki komoditas pertanian dan perkebunan unggulan ekspor.
"Di era digital ini sistem ketertelusuran (traceability) sangat mudah untuk dilakukan. Komoditas unggulan Jambi ini banyak, sebelumnya tercatat ekspornya di daerah lain. Tetapi sekarang tidak lagi, komoditas unggulan Jambi baik itu hewan, ikan, dan tumbuhan tercatat dari Jambi, tercatat juga di pusat," jelas Sahat.
"Pelepasan ekspor ini sebagai langkah strategis dalam mendukung penyelenggaraan perkarantinaan mewujudkan visi pemerintah, yakni Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas Tahun 2045. Mendukung program Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto, untuk memperkuat hilirisasi dan industrialisasi, serta meningkatkan lapangan kerja di Provinsi Jambi. Tujuan akhirnya adalah untuk kesejahteraan masyarakat. Sesuai amanat Undang-Undang Dasar 1945," ungkap Kabarantin.
Gubernur Jambi Al Haris dalam sambutannya menyampaikan bahwa Provinsi Jambi kaya dengan komoditas unggulan yang memiliki daya tarik besar di pasar internasional, salah satunya adalah pinang betara.
"Pinang Jambi diakui sebagai pinang terbaik di dunia. Dinas silakan bergerak untuk meningkatkan produksinya. Termasuk karet juga. Namun, masih disayangkan komoditas unggulan Jambi tapi tercatat keluarnya dari daerah lain," tutur Al Haris.
Oleh karena itu, Haris berharap kolaborasi dan sinergi yang semakin erat antara pemerintah daerah dan Badan Karantina Indonesia, sehingga dapat lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perekonomian daerah.
"Perlu diskusi lebih lanjut bagaimana untuk meningkatkan produktivitas perkebunan," ucapnya saat berdialog secara daring dengan pelaku usaha.