Disdik Kota Jambi Usulkan Perbaikan Bangunan Sekolah Rusak Berat
Komisi Empat DPRD Kota Jambi saat meninjau sekolah rusak di Kota Jambi.-ist-
JAMBI – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Jambi telah mengusulkan perbaikan lebih dari 30 sekolah dasar yang berada dalam kondisi rusak berat melalui dana alokasi khusus (DAK) dari pemerintah pusat.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Disdik Kota Jambi, Abdul Latip, yang menjelaskan bahwa bangunan sekolah yang rusak tersebar di 11 kecamatan di Kota Jambi.
"Usulan ini mencakup perbaikan bangunan sekolah, serta fasilitas penunjang seperti meja dan kursi," jelas Latip. Menurutnya, anggaran daerah untuk perbaikan sekolah kini menjadi wewenang Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), sementara Dinas Pendidikan hanya mengajukan usulan. Namun, jika dana berasal dari pemerintah pusat, Disdik dapat langsung melaksanakan perbaikan.
Abdul Latip juga mengungkapkan bahwa tidak semua usulan dapat dipenuhi, mengingat pembagian anggaran pembangunan berada di bawah kewenangan Dinas PUPR.
BACA JUGA:IRT Sebut Serba Mahal Harga Cabai dan Daging Ayam di Kota Jambi
BACA JUGA:Soroti Kerusakan Fasilitas di Sekolah Komisi IV DPRD Minta Perbaikan Segera
Sebelumnya, anggota Komisi IV DPRD Kota Jambi melakukan peninjauan langsung ke beberapa sekolah yang mengalami kerusakan berat.
Salah satu sekolah yang teridentifikasi rusak adalah SDN 22 Buluran, Telanaipura, dengan kerusakan di bagian atap dan lantai.
Ketua Komisi IV DPRD Jambi, Martua Siregar, meminta Pemerintah Kota Jambi segera mengambil tindakan untuk memperbaiki kondisi ini agar kerusakan tidak bertambah parah.
"Kami berharap pemerintah kota dapat mengupayakan perbaikan pada tahun depan agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan nyaman," kata Martua Siregar. Ia juga menerima laporan mengenai delapan sekolah negeri dengan kondisi tidak layak, terutama terkait fasilitas sanitasi yang tidak memadai.
BACA JUGA:Dana KUR Terserap Rp6,6 Triliun Selama 2024
BACA JUGA:Kaki Tangan Helen-Diding Dikawal LPSK
Kepala SDN 22, Susilawati, menyambut baik kunjungan anggota dewan tersebut. Ia menyampaikan, kondisi sekolah yang rusak menyebabkan ketidaknyamanan bagi siswa, seperti lantai kelas yang terkelupas dan loteng yang rusak.
Hal ini, menurutnya, dapat membahayakan keselamatan siswa. Ia berharap perbaikan segera dilakukan demi kenyamanan siswa, terutama ruang kelas yang tidak memiliki loteng yang membuat suasana menjadi sangat panas.
Selain perbaikan, Susilawati juga mengusulkan penambahan ruang baru untuk guru guna mendukung proses belajar mengajar yang lebih baik. (*)