Jumat, 07 Mar 2025
Network
Beranda
Utama
Nasional
Internasional
Seputar Jambi
Jambi City
Jambi Barat
Jambi Timur
Target
Politik
Opini
Disway
Tokoh
Inforial
Society
Komunitas
Otomotif
Lifestyle
Edukasia
Kesehatan
Tips
Sport
Entertainment
Network
Beranda
Utama
Detail Artikel
Penyakit Tumbuh
Reporter:
Jennifer Agustia
|
Editor:
Jennifer Agustia
|
Selasa , 04 Mar 2025 - 18:25
Dahlan iskan--
penyakit tumbuh begitu banyak bangunan mangkrak di berbagai kota di ethiopia. mencolok. sangat menggoda pikiran: apa penyebabnya. tentu tidak hanya karena perang. kalau yang mangkrak hanya di kota terbesar kedua, makelle, itu bisa jadi karena perang. tapi tidak ada perang di addis ababa, ibu kota ethiopia. juga tidak ada perang di arba minch --kota di bagian selatan negara itu. bangunan mangkrak di mana-mana. setelah dari tigray, negara bagian paling utara, saya memang terbang ke arba minch. di selatan. juga satu jam penerbangan dari addis ababa. di sini pun banyak struktur bangunan mangkrak. tentu jauh lebih banyak bangunan yang tidak mangkrak. gedung-gedung baru bermunculan. belum setinggi bangunan-bangunan di jakarta, tapi kian tinggi. addis ababa cantik gemerlap. bangunan dan taman baru mendominasi kota. baca juga: dewan desak perbaikan jalinsum pengerjaan jembatan sementara sudah dimulai baca juga:gubernur al haris hadiri sertijab bupati dan wakil bupati sarolangun pun di kota makelle. saya menginap di hotel baru bintang empat. punya kolam indoor yang besar. sebelah-sebelahnya juga gedung baru. sebelahnya lagi mangkrak. ada tiga yang mangkrak. begitulah. di makelle perbandingan yang baru dan yang mangkrak 20-1. cukup terlihat. mengganggu pikiran. di addis ababa perbandingan itu lebih kecil: 40-1. tapi juga mengganggu mata. apalagi ada yang dibungkus plastik. bungkusnya itu pun sudah dibungkus debu. inflasi! itulah jawaban yang paling utama. salah satu bangunan mangkrak di samping hotel bintang 4 di tigray, ethiopia. pertumbuhan ekonomi ethiopia memang fantastis: di atas 7 persen. tiap tahun. rata-rata. dalam 10 tahun terakhir. ekonomi begitu booming. semangat membangun menyala-nyala. investor utamanya dari tiongkok, turki, uea, arab saudi. geliat ekonomi yang begitu gegap gempita punya ikutan ''anak haram''-nya sendiri: inflasi. inflasi di ethiopia gila-gilaan. pemerintah rupanya gagal memerangi inflasi –meski berhasil memacu pertumbuhan. tumbuh tinggi dengan inflasi rendah sulit terjadi di ethiopia. salah satunya akibat perang. tiga tahun lalu pun masih ada perang. di tigray, provinsi paling utara. penyebab lain: pasok kebutuhan pembangunan tidak cukup. lebih banyak yang membangun daripada produksi semen, baja, dan seterusnya. mereka hanya tertolong oleh –anda sudah tahu– murahnya harga batu dan pasir. harga pasir hanya rp 40.000/kubik. batu rp 80.000. praktis hanya ongkos angkut dan memecahnya. semen rp 120.000/sak 50 kg. pabrik semen dalam negeri hanya bisa mencukupi 60 persen. akibatnya: harga-harga pun melonjak. melompat. tidak henti-hentinya. kontraktor angkat tangan. nilai kontrak tidak cocok lagi dengan kenaikan harga-harga. kurs mata uang ethiopia, birr (etb), jatuh. terguling-guling. terutama di pasar gelap. bisa empat kali dari kurs resmi pemerintah. terjadilah krisis moneter. sejak tiga tahun lalu. untungnya tidak merembet ke krisis politik dan kerusuhan sosial. ethiopia pun minta bantuan imf: utang usd 10 miliar. imf setuju. tapi ada syarat. birr harus didevaluasi. maka agustus tahun lalu dilakukanlah devaluasi birr. drastis: 100 persen. satu dolar yang sebelumnya 50 birr menjadi 120 birr. pengusaha menjerit. harga-harga naik. serentak. ketika inflasi tinggi, sudah banyak bangunan tidak bisa dilanjutkan. ketika dilakukan devaluasi lebih-lebih lagi. tapi tidak ada demo. demokrasi di ethiopia bukanlah demokrasi. keadilan juga baru bisa didapat kalau ada uang dan koneksi. di indonesia masih sedikit lebih beruntung: keadilan bisa didapat dengan jalan ketiga: diviralkan di medsos –no viral no justice. di ethiopia medsos tidak bisa memviralkan ketidakadilan. medsos hanya untuk gosip artis. tumbuh tinggi, inflasi tinggi, harga-harga naik, bangunan mangkrak, kota gemerlapan, semua itu saya anggap sebagai fenomena growing pain: penyakit bawaan bagi negara yang sedang bertumbuh. kita juga mengalami itu. di masa lalu. kita berkali-kali melakukan devaluasi di awal pertumbuhan kita. sakit akibat devaluasi biasanya berlangsung satu tahun. orang harus hidup. bergerak maju. sakit akibat kenaikan harga pun mulai pulih –setelah terbiasa dengan harga baru. ethiopia mengalami masa-masa awal pertumbuhan tinggi. mirip kita di tahun 1980-an. kita sudah melewati masa seperti itu. bukan berarti sudah selesai. sekarang ini kita berada di tahap menghadapi penyakit berat lainnya: “jebakan kelas menengah”. kalau kita bisa melewatinya kita akan jadi negara maju. kalau tidak, kita akan begini-begini saja, bahkan kembali menjadi negara miskin. ethiopia memang lagi sakit, tapi beda dengan sakitnya di masa lalu. dulu sakitnya bayi. kini sakitnya orang dewasa. saya pun kembali memutar lagu ethiopia-nya iwan fals. kini ia memang harus ke ethiopia, melihat gemerlapnya addis ababa. (dahlan iskan)
1
2
3
»
Tag
# bangunan mangkrak
# inflasi
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Jambi Independent 05 Maret 2025
Berita Terkini
Jumat Pertama Ramadhan, SAH Bareng Keluarga Fokus Optimalkan Ibadah
Jambi City
7 jam
Spesialis Bongkar Toko dan Sekolah Dibekuk, Gondol Kotak Amal dan 8 Unit Laptop
Target
10 jam
Polisi Amankan Satu Excavator, Saat Penertiban PETI di Bungo
Target
10 jam
Vonis Azman Paling Berat, Perkara Korupsi RKB MAN 2 Tanjab Timur
Target
10 jam
Bapanas Pastikan Pasokan Pangan Tetap Terjaga
Utama
11 jam
Berita Terpopuler
Kemkomdigi dan BMKG perkuat Sistem Informasi Kebencanaan
Utama
17 jam
Tampil Dominan, Bayern Munchen Sikat Bayer Leverkusen
Sport
13 jam
Ini Lokasi dan Cara Penukaran Uang saat Ramadan dan Jelang Idul Fitri, BI Jambi Gandeng Bank Siap Beri Layanan
Jambi City
15 jam
Serial Orisinal Viu "Saudade" Dibumbui Persoalan Terkait Penguntit
Entertainment
16 jam
TikTok Perkenalkan Feed STEM di Indonesia untuk Tingkatkan Minat Edukasi Sains dan Teknologi
Nasional
21 jam
Berita Pilihan
Jumat Pertama Ramadhan, SAH Bareng Keluarga Fokus Optimalkan Ibadah
Jambi City
7 jam
Spesialis Bongkar Toko dan Sekolah Dibekuk, Gondol Kotak Amal dan 8 Unit Laptop
Target
10 jam
Polisi Amankan Satu Excavator, Saat Penertiban PETI di Bungo
Target
10 jam
Vonis Azman Paling Berat, Perkara Korupsi RKB MAN 2 Tanjab Timur
Target
10 jam
Bapanas Pastikan Pasokan Pangan Tetap Terjaga
Utama
11 jam