Bawaslu Pekerja Demokrasi Bukan Tahapan Pemilu

// Totok Hariyono//-JAMBI INDEPENDENT-Jambi Independent

JAKARTA - Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI Totok Hariyono mengingatkan jajaran Bawaslu bukan pekerja tahapan pemilu, melainkan pekerja demokrasi.

Untuk itu, dia meminta jajaran tetap bekerja menguatkan demokrasi, meski tidak ada tahapan pemilu dan pemilihan.

"Tidak ada tahapan pemilu bukan berarti Bawaslu nganggur. Kita ini bukan ad hoc, kita itu badan tetap. Kita itu bukan pekerja tahapan pemilu, kita itu pekerja demokrasi," kata Totok dalam pesannya kepada jajaran sebagaimana keterangan yang diterima, di Jakarta, Rabu.

Ia mengingatkan meski tidak ada lagi tahapan pemilu, tidak terdapat PSU, penguatan demokrasi oleh Bawaslu harus terus ditingkatkan.

BACA JUGA:Edi Purwanto Minta Pemerintah Tambah Diskon Tarif Tol untuk Lebaran

BACA JUGA:Kawal Aspirasi Pembentukan Empat DOB di Papua Barat

"Kita itu dibayar lima tahun, bukan dibayar per tahapan. Jika ada tahapan pemilu kita kerja, kalau tidak ada tahapan kita tidak kerja, tidak begitu," ujarnya.

Dia meminta seluruh jajaran Bawaslu melakukan penguatan demokrasi, dengan mekanisme partisipatif. "Pengawasan kita gotong royong, partisipatif yang melibatkan masyarakat. Pemilu itu lingkup terkecil dari sebuah demokrasi," tegas Totok.

Salah satu caranya, sambung Totok, dengan rutin melakukan diskusi melalui siniar (podcast) di wilayah masing-masing.

"Efisiensi jangan jadi sindrom. Harusnya kita bangga dapat melakukan kerja-kerja demokrasi lebih efektif," ujarnya.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan