KPAI Minta Sidang Etik Dilakukan Transparan, Kasus Pelecehan Anak oleh Mantan Kapolres Ngada

PELECEHAN ANAK: Mantan Kapolres Ngada ditahan atas kasus pelecehan anak dan kasus Narkoba.-JAMBI INDEPENDENT-Jambi Independent

Anggota KPAI Pengampu Klaster Anak Korban Kekerasan Seksual Dian Sasmita menuntut agar sidang etik maupun perkara atas kasus pelecehan anak yang dilakukan mantan Kapolres Ngada, dilakukan secara transparan.

Dian menegaskan bahwa hasil dari sidang etik ini tidak akan mengurangi atau menghapus tindak pidana utamanya.

"Sehingga kami tetap mendorong proses persidangan etik maupun perkara pidananya ini dilakukan secara transparan," tegas Dian, Senin (17/3).

Dian menegaskan, transparansi dalam proses persidangan ini menjadi bagian dari pemenuhan hak anak korban atas akses keadilan (fair trial).

BACA JUGA: 71 Desa Terdampak Banjir, BPBD Muaro jambi Dirikan Sejumlah Posko Pengungsian

BACA JUGA:Al Haris Sebut Nuzulul Quran sebagai Momentum Refleksi Diri

Dian juga mengingatkan agar proses pengusutan kasus ini dikembangkan hingga ditemukan korban-korban lain yang potensial.

"Terkait dengan upaya Polri untuk mengungkap sejauh mana tindak pidana terhadap anak-anak di NTT ini, perlu sekali teman-teman penyidik di Direktorat PPA-PPO maupun direktorat lainnya dapat mengembangkan proses, tidak sebatas pada kejahatan seksual saja, namun bagaimana mengungkap potensi korban-korban lainnya," katanya.

"Kemudian juga perlu diungkap pula motifnya seperti apa. Ada potensi sindikat atau tidak, atau potensi-potensi lainnya yang tentunya menggunakan instrumen elektronik atau video yang kemudian hingga dikirimkan ke website," sambungnya.

Menurut Dian, kepolisian perlu tidak sebatas mengungkap tindak pidana yang sudah disampaikan oleh tersangka ini, namun juga mengembangkan. Maka harapan selanjutnya adalah kasus ini dapat mengungkap korban-korban lainnya.

Selain itu juga meningkatkan pengetahuan publik bahwa kejahatan dengan pola-pola seperti ini perlu diwaspadai. Tentunya hal ini perlu diseriusi karena satu korban pun akan mendatangkan penderitaan yang luar biasa, apalagi ini dengan banyak korban.

"Praktik-praktik kejahatan internet atau kejahatan online ini sangat beragam sekali dan selalu berkembang. Untuk itu, pendalaman kasus ini perlu dilakukan dengan serius," pungkasnya. (*)

 

Tag
Share