Targetkan Serapan Gabah Kering Capai 1.500 Ton

KOORDINASI : Suasana pemantauan ketersedfiaan beras di Gudang Bulog.- Harpandi/Jambi Independent-Jambi Independent
MUARASABAK – Pemkab Tanjab Timur melalui Dinas Ketahanan Pangan baru-baru ini melakukan koordinasi bersama pihak Kantor Cabang (Kacab) Bulog Kuala Tungkal dan memantau ketersedian beras di gudang Bulog setempat. Dimana, beras bulog nantinya akan disalurkan ke masyarakat yang ada di Kabupaten Tanjab Timur.
Kedatangan Kadis Ketahanan Pangan Kabupaten Tanjab Timur, Fajar Alamsyah, bersama rombongan ini langsung disambut oleh Kepala Kacab Bulog Kuala Tungkal, Dido Peto Sifarif.
Usai melakukan koordinasi dan memperlihatkan langsung ketersediaan beras di Gudang Bulog Kuala Tungkal, Dido Peto Sifarif, dalam wawancaranya menyampaikan, Kacab Bulog Kuala Tungkal sendiri mengcover untuk dua wilayah, yakni Kabupaten Tanjab Barat dan Juga Kabupaten Tanjab Timur.
Sampai saat ini untuk stok beras yang ada di Bulog Kuala Tungkal sendiri ada diangka 1.400 Ton, yang nantinya akan disalurkan ke dua wilayah tersebut.
BACA JUGA:Hadiri SPM Award 2025, Bupati BBS Siap Tingkatkan Layanan Kepada Masyarakat
BACA JUGA:Jadwal Pelantikan CPNS dan PPPK Batanghari Belum Jelas, BKPSDM : Kami Masih Menunggu
"Selain itu masih ada sekitar 1.300 Ton lagi Gabah Kering Panen (GKP) yang masih kami lakukan pengolahan," ujarnya.
Dirinya juga menjelaskan, untuk serapan GKP di Kabupaten Tanjab Timur sendiri kurang lebih berkisar diangka 800 Ton.
"Sedangkan untuk serapan GKP di Kabupaten Tanjab Barat, itu sekitar 2.300 Ton," jelasnya.
Kepala Kacab Bulog Kuala Tungkal ini juga menuturkan, sampai saat ini tidak ada kendala terkait serapan GKP. Itu karena adanya anggaran dari pemerintah yang memadai untuk proses penyerapan GKP.
"Mungkin yang menjadi evaluasi kita kedepan, yaitu terkait infrastruktur pasca panen," tuturnya.
Lebih lanjut dirinya menyebutkan, sesuai Instruksi Presiden (Inpres), Bulog diamanahkan untuk meyerap gabah petani dengan Harga Pembeliaan Pemerintah (HPP) Rp 6.500 perkilogram untuk GKP, terlepas dari kualitasnya ditingkat petani.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan memastikan stabilitas pasokan beras.