Senin, 28 Jul 2025
Network
Beranda
Utama
Nasional
Internasional
Seputar Jambi
Jambi City
Jambi Barat
Jambi Timur
Target
Politik
Opini
Disway
Tokoh
Inforial
Society
Komunitas
Otomotif
Lifestyle
Edukasia
Kesehatan
Ragam
Sport
Entertainment
Network
Beranda
Disway
Detail Artikel
Wabah Cepat
Reporter:
Finarman
|
Editor:
Finarman
|
Minggu , 27 Jul 2025 - 20:18
Dahlan iskan--
wabah cepat wabah kereta cepat menyebar ke mana-mana --kecuali ke amerika serikat. setelah whoosh jakarta-bandung kini india segera punya: mumbay-ahmadabad. empat kali lebih jauh dari whoosh. bahkan melewati muara sungai di laut gujarat. bukan pakai jembatan, tapi terowongan bawah laut: hampir 50 km panjangnya. seperti terowongan kereta bawah laut antara aomori-hokkaido di jepang. atau antara prancis dan inggris. ingin rasanya melewati keduanya lagi setelah lebih 20 tahun berlalu. bedanya yang india ini untuk kereta cepat. bekerja sama dengan jepang dan prancis. india ingin menguasai teknologi kereta cepat. budaya berkereta di india sangat tinggi --seperti di tiongkok. menguasai teknologi kereta cepat bagi india sama dengan memenuhi kebutuhan hidup seluruh rakyatnya. jalur pertama yang dipilih memang jalur gemuk. kota mumbay adalah metropolitan terbesar di india --bukan ibu kotanya, new delhi. anda sudah tahu kekuatan ekonomi mumbai: ibarat new york-nya amerika. sampai-sampai india seperti miring ke barat. baca juga:prancis akan akui negara palestina baca juga:al haris bakal periksa pejabat bkd lalu lihatlah ahmadabad: kota terbesar di negara bagian gujarat. anda juga sudah tahu: gujarat adalah california-nya india. ekonomi gujarat naik 9 persen setiap tahun sejak narendra modi jadi gubernur di sana. dua periode. bayangkan, selama 10 tahun ekonomi tumbuh begitu tinggi. itulah yang kelak mengantarkan modi menjadi perdana menteri india --kini di periode kedua. anda pun bisa menduga kenapa jalur pertama kereta cepat di india menghubungkan mumbay dan ahmadabad. dengan demikian kalau saya ingin ke rumah asli mahatma gandhi lagi tidak perlu lagi naik pesawat. apa yang terjadi di india pasti dilihat pakistan. bulan lalu pakistan memutuskan membangun kereta cepat pertamanya. juga langsung jarak jauh: lahore-karachi. jarak dua kota itu 3 cm --di buku lama peta bumi saya. saya simpan buku itu karena peta bumi akan jadi barang langka --sejak ada google map. sebelum zaman covid saya ingin jalan darat menelusuri jarak itu. biarlah dengan kereta butut atau naik bus umum yang sampai miring ke kiri. tapi tubuh tua ini akan menjerit untuk perjalanan 18 jam seperti itu. akhirnya saya naik pesawat. padahal saya ingin tahu atmosfer ekonomi di daerah-daerah antara lahore-karachi. akhirnya yang penting saya tahu karachi --dengan segala kebesarannya, kemiskinannya, keruwetannya, dan kekumuhannya. proyek kereta cepat pertama itu seperti berniat akan mengalirkan lebih cepat pertumbuhan ekonomi tinggi di lahore ke karachi. untuk memotret ekonomi wilayah seperti itulah saya pilih jalan darat ke bagian-bagian lain pakistan --yang jarak tempuhnya kurang dari lima jam. saya tahu anda sudah mengira kereta cepat di pakistan ini buatan mana. perkirakan anda pun tidak salah: dari negara yang huruf depannya t. masih banyak negara yang terkena wabah kereta cepat tiongkok. termasuk afrika selatan. dari pretoria ke johannesburg. yang immun dari wabah itu hanya satu: amerika serikat. di sana kereta cepat seperti penyakit musiman. kadang muncul di mana-mana kadang lenyap begitu saja. seperti tergantung partai apa yang berkuasa berikutnya. yang paling serius anda sudah tahu: kereta cepat jurusan san francisco-los angeles. proyeknya sudah dimulai. sudah sejak 30 tahun lalu. sampai sekarang pun belum mencapai sepertiganya. bagaimana kelanjutannya seperti menunggu bunyi tokek. diteruskan. tidak. diteruskan. tidak. lebih banyak tidaknya. rasanya, kalau pun tokeknya sudah mati belum juga akan jadi. tapi di amerika terus muncul pula berita baru: akan membangun kereta cepat dari houston ke dallas. dari los angeles ke las vegas. sayang, banyak tokek juga di jalur-jalur itu. tiongkok sendiri anda sudah tahu. di saat negara lain mengejar dengan kereta berkecepatan 300 km/jam tiongkok mulai masuk ke proyek kereta yang lebih cepat lagi: 600 km/jam. rupanya tiongkok seperti judul film tahun 1990-an --kejarlah daku terus berlari. (dahlan iskan)
1
2
»
Tag
# kereta cepat india
# wabah kereta cepat
# whoosh
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Jambi Independent 28 Juli 2025
Berita Terkini
Diza Hazra Aljosha Dampingi Kontingen Jambi di FORNAS VIII: Semangat dan Optimis Raih Medali
Jambi City
4 jam
SAH Dukung Target Swasembada Energi Presiden Prabowo, Dukung Pemanfaatan Potensi PLTA Kerinci
Politik
6 jam
Kelebihan Eco-Smart City
Lifestyle
6 jam
Cuci Kaki Sebelum Tidur: Kebiasaan Sederhana, Manfaat Besar
Lifestyle
6 jam
Matcha Padel, Kombinasi Menyegarkan Usai Olahraga
Lifestyle
6 jam
3 Bahaya Makan Kentang Goreng Berlebihan, Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung
Kesehatan
6 jam
Khasiat Rutin Minum Jus Jeruk untuk Ibu Hamil
Kesehatan
6 jam
Obati Bisul dengan 3 Bahan Alami
Kesehatan
6 jam
Wamen Transmigrasi Serahkan Bantuan Rp 2,1 M
Jambi City
6 jam
Puluhan Miliar dari Perdagangan Karbon
Jambi City
6 jam
Berita Terpopuler
Diduga Ada Keterlibatan Oknum WBP, Lapas Narkotika Muara Sabak Dukung Polres Bungo Lakukan Pengusutan
Target
10 jam
Sempat Viral di Medsos: Ibu Muda di Jambi Dianiaya karena Minta Nafkah Anak, Kini Pelaku Ditangkap Polisi
Seputar Jambi
10 jam
Pos Pengamatan Gunung Api Ingatkan Warga Lereng Gunung Marapi Diminta Waspada Potensi Lahar Dingin
Nasional
9 jam
Diduga Terafiliasi NII, Pemkab Merangin Bekukan Yayasan RAJU dan Panti Asuhan Kasih Ummi
Seputar Jambi
11 jam
Man Utd 'Rampok' Emi Martinez
Sport
7 jam
Setan Merah Bidik Javi Guerra
Sport
7 jam
Berita Pilihan
SAH Dukung Target Swasembada Energi Presiden Prabowo, Dukung Pemanfaatan Potensi PLTA Kerinci
Politik
6 jam
Kelebihan Eco-Smart City
Lifestyle
6 jam
Cuci Kaki Sebelum Tidur: Kebiasaan Sederhana, Manfaat Besar
Lifestyle
6 jam
Matcha Padel, Kombinasi Menyegarkan Usai Olahraga
Lifestyle
6 jam
3 Bahaya Makan Kentang Goreng Berlebihan, Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung
Kesehatan
6 jam