Ekspor Hasil Tambang Jambi Turun 29,79 Persen, Gubernur Soroti Kendala Jalur Pengangkutan

Gubernur Jambi, Al Haris.-DOK/JAMBI INDEPENDENT-

JAMBI,JAMBIKORAN.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi mencatat ekspor hasil tambang Jambi mengalami penurunan signifikan selama semester I tahun 2025. Dalam rilis resmi yang disampaikan Sabtu, 2 Agustus 2025, Kepala BPS Jambi, Agus Sudibyo, mengungkapkan bahwa sektor pertambangan, yang mencakup batubara, gas alam, dan minyak bumi, turun sebesar 29,79 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

 

“Ekspor hasil tambang dari Januari hingga Juni 2025 hanya mencatatkan nilai sebesar 534,19 juta dolar AS, jauh menurun dari 760,83 juta dolar AS pada semester I tahun 2024,” jelas Agus.

 

Penurunan ekspor ini menjadi sorotan penting karena sektor tambang merupakan salah satu tulang punggung perekonomian Jambi, khususnya batubara. Menanggapi hal tersebut, Gubernur Jambi, Dr. H. Al Haris, S.Sos., MH, membenarkan bahwa kendala utama penurunan ekspor saat ini berasal dari masalah pengangkutan hasil tambang ke pelabuhan.

 

“Memang benar, jalur darat saat ini dibatasi penggunaannya karena tidak bisa menampung volume kendaraan yang terlalu padat, demi menghindari kemacetan di jalan nasional,” ujar Gubernur Al Haris.

 

Selain pembatasan angkutan darat, pengangkutan batubara melalui jalur sungai Batanghari juga mengalami kendala serius. Pendangkalan sungai akibat musim kemarau membuat akses angkutan sungai menjadi tidak optimal.

 

“Dua kondisi ini membuat ekspor batubara kita terganggu dan menyebabkan penurunan volume penjualan ke luar negeri,” lanjutnya.

 

Untuk mengatasi masalah ini, Gubernur Al Haris menegaskan pentingnya percepatan pembangunan jalan khusus angkutan batubara yang menghubungkan mulut tambang langsung ke pelabuhan penampungan.

 

“Pengerjaan jalan khusus masih berjalan. Kita harus dorong percepatan ini agar kuota ekspor bisa kembali naik, dan tentunya akan berdampak positif pada penerimaan daerah,” ungkapnya.

 

Lebih lanjut, pemerintah provinsi juga membuka peluang bagi perusahaan-perusahaan baru yang ingin berinvestasi dalam pembangunan jalan khusus tambang, demi mempercepat penyelesaian proyek tersebut.

 

Gubernur Al Haris juga menyinggung target penjualan batubara nasional yang ditetapkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada tahun 2024. Dari target sebesar 19 juta ton, Provinsi Jambi hanya mampu merealisasikan sekitar 11 juta ton.

 

“Kita paham realitas di lapangan. Jika infrastruktur penunjang belum selesai, maka target yang ditetapkan pusat pun sulit dicapai. Ini menjadi tanggung jawab bersama,” jelas Gubernur.

 

Kondisi ini menjadi tantangan sekaligus peluang untuk perbaikan. Pemerintah Provinsi Jambi terus mendorong kolaborasi dengan kementerian terkait dan pihak swasta untuk mewujudkan sistem logistik tambang yang lebih efisien dan berkelanjutan.

 

Dengan perbaikan infrastruktur dan pembenahan sistem pengangkutan, diharapkan ekspor hasil tambang Jambi bisa kembali meningkat di semester kedua 2025 dan mendongkrak kontribusi sektor ini terhadap perekonomian daerah.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan