Khafidh: Posyandu Jadi Pilar Pemberdayaan Masyarakat

Wakil Bupati Merangin, H A Khafidh, saat membuka Pertemuan Advokasi dan Koordinasi Pokjanal Posyandu dalam rangka transformasi layanan primer tingkat Kabupaten Merangin, yang digelar di Auditorium Merangin Hotel, Rabu 13 Agustus 2025.-IST/JAMBI INDEPENDENT-Jambi Independent

Bangko – Posyandu saat ini tidak lagi sekadar tempat pelayanan kesehatan dasar, melainkan telah berkembang menjadi lembaga yang berperan aktif dalam pemberdayaan masyarakat desa.

Hal ini ditegaskan oleh Wakil Bupati Merangin, H A Khafidh, saat membuka Pertemuan Advokasi dan Koordinasi Pokjanal Posyandu dalam rangka transformasi layanan primer tingkat Kabupaten Merangin, yang digelar di Auditorium Merangin Hotel, Rabu 13 Agustus 2025.

Acara ini turut dihadiri Ketua TP PKK Merangin Hj Lavita Syukur, Wakil Ketua TP PKK Merangin Hj Emi Minarsih Khafidh, Asisten II Setda Merangin Suherman, Kadis Kesehatan Soni Propesma, Kadis PMD Andre, serta para pembina Posyandu tingkat kecamatan se-Kabupaten Merangin.

Dalam sambutannya, Wabup Khafidh mengungkapkan bahwa selama ini Posyandu dikenal sebagai layanan kesehatan berbasis masyarakat yang terbatas pada kegiatan seperti penimbangan balita, pemberian makanan tambahan, pemeriksaan kehamilan, serta imunisasi.

BACA JUGA:Stok Blangko KTP Tebo Menipis, Hanya Tersisa 50 Keping

BACA JUGA:KPU Cianjur Sosialisasi Pendidikan Pemilih ke Sekolah

“Namun kini Posyandu telah mengalami transformasi, menjadi lembaga kemasyarakatan desa sesuai dengan amanat Permendagri Nomor 13 Tahun 2024 tentang Posyandu,” jelasnya.

Menurut Wabup, Posyandu saat ini mengemban peran lebih luas, mencakup enam bidang Standar Pelayanan Minimal (SPM), yakni: pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum (PU), perumahan dan kawasan permukiman (Perkim), sosial, serta ketenteraman dan ketertiban umum (Trantibum Linmas).

Ia pun berharap pertemuan tersebut bisa menjadi ajang identifikasi berbagai permasalahan serta kendala yang dihadapi di lapangan, sekaligus merumuskan langkah tindak lanjut yang nyata dan terintegrasi, termasuk dalam hal evaluasi dan pelaporan.

Sementara itu, Kadis Kesehatan Merangin, Soni Propesma, menyatakan bahwa suksesnya transformasi layanan primer Posyandu membutuhkan dukungan lintas sektor, baik di tingkat kabupaten maupun kecamatan.

 

“Kami mendorong adanya koordinasi dengan para pemangku kepentingan, serta peningkatan kapasitas tenaga kesehatan melalui pelatihan teknis. Tujuannya agar Posyandu mampu berinovasi, terintegrasi, dan berkontribusi nyata dalam penurunan angka stunting, AKI (Angka Kematian Ibu), dan AKB (Angka Kematian Bayi),” ujar Soni. (*/ira)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan