Kiromal Katibin Puncaki Peringkat Dunia Panjat Tebing Nomor Speed

Atlet panjat tebing putra Indonesia Kiromal Katibin meraih medali perunggu pada kategori speed putra dalam seri ketiga IFSC Climbing World Cup 2025 di Pulau Peninsula, Nusa Dua, Bali-antara-Jambi Independent

Jakarta-Atlet panjat tebing asal Indonesia, Kiromal Katibin, mencatat prestasi membanggakan dengan menempati peringkat pertama dunia pada nomor speed. Ia berhasil mengungguli atlet Amerika Serikat, Samuel Watson, yang sebelumnya dikenal sebagai pemegang rekor waktu tercepat di Olimpiade Paris 2024.

Berdasarkan data resmi dari International Federation of Sport Climbing (IFSC) yang diakses pada Kamis (14/8), Kiromal berhasil mengumpulkan total 4.255 poin dari berbagai ajang Piala Dunia dan kompetisi internasional yang diikuti sejak awal tahun.

Raihan poin tersebut membuatnya unggul cukup jauh—selisih 571 poin—dari Samuel Watson, yang kini berada di posisi kedua dengan 3.684 poin.

BACA JUGA:Idrus Madani: Kemandirian Bangsa Adalah Wujud Kemerdekaan Sejati

BACA JUGA:Anak Andre Taulany Harap Orangtuanya Berdamai

Prestasi Kiromal tak lepas dari konsistensinya meraih hasil gemilang sepanjang musim 2025. Tercatat, ia berhasil meraih satu medali emas di IFSC World Cup Denver, satu posisi runner-up, dua kali finis di peringkat ketiga, serta sekali finis di peringkat kesembilan. Catatan ini menunjukkan performa impresif sejak Januari hingga pertengahan Agustus tahun ini.

Atlet berusia 24 tahun asal Batang, Jawa Tengah, ini mulai aktif di kancah internasional sejak 2017 dan terus menunjukkan perkembangan signifikan.

Peringkat 5 Besar Dunia Nomor Speed Putra (IFSC per Agustus 2025):

Kiromal Katibin (Indonesia) – 4.255 poin

Samuel Watson (AS) – 3.684 poi

Amir Maimuratov (Kazakhstan) – 3.080 poin

Jianguo Long (China) – 2.852 poin

Ryo Omasa (Jepang) – 2.810 poin

Sementara itu, rekan setim Kiromal, Veddriq Leonardo—yang meraih emas di Olimpiade Paris 2024—harus turun ke peringkat ke-12 dunia setelah hanya meraih 1.640 poin, akibat minimnya partisipasi dalam kompetisi dan hasil yang kurang optimal di beberapa seri Piala Dunia.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan